@font-face { font-family: "zerro"; src: url(https://sites.google.com/site/amiengblog/kumpulan-fonts/zero.ttf) format("truetype");}

Kamis, 18 Juli 2013

Jurnal Umum Perusahaan Dagang



Basm12KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita semua, sehimgga setia aktivitas keseharian kita dapat berjalan sebagai mana mestinya. Dengan berkat Allah SWT pula, sehinnga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul mata kulan Pengantar Akuntansi ini tepat pada waktunya. Salam dan salawat semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat dan Para umatnya yang masih tetap konsisten menjalankan dan mengamalkan agama islam sampai saat ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua yang telibat dalam penyusunan Tugas Modul ini, diantaranya Bapak Muh. Ridwan, SE, M.Si sebagai salah satu dosen pembimbing pada mata kuliah Pengantar Akuntansi. Terima kasih pula kepada semua anggota kelompok I yang telah bekerja keras dalam penyelesaian Modul ini.
Akan tetapi kami sadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat kesalahan, oleh karena itu saran dan keritik dari pembaca sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan modul selanjutnya. Mudah – mudahan modul ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan sebagai bahan referensi tugas. Demikian yang dapat kami sampaikan mudah – mudahan Allah SWT dapat memberikan berkah kepada kita semua.
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatu

Mandalle, 11 Juli 2013
Penyusun



Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................       i
DAFTAR ISI................................................................................................      ii
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................................     iii
B.     Gambaran Umum Mata Kuliah..........................................................     iv
PEMBAHASAN
       1.1  PENGERTIAN AKUNTANSI....................................................      1
              A.  Konsep Dasar Akuntansi...........................................................      4
              B.  Macam – Macam Akuntansi.......................................................      5
       1.2  SIKLUS AKUNTANSI.................................................................      8
       1.3  FUNGSI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN......................    11
       1.4  PEMAKAI AKUNTANSI............................................................    13
       1.5  JURNAL UMUM..........................................................................    15
              A.  Pengertian Jurnal Umum............................................................    15
              B.  Fungsi Jurnal Umum..................................................................    16
              C.  Manfaat Jurnal Umum................................................................    16
              D.  Jurnal Umum Perusahaan Dagang.............................................    17
              E.  Transaksi Perusahaan Dagang....................................................    21
              F.  Proses Pencatatan jurnal Umum.................................................    27
              G.  Posting Jurnal Umum Kedalam Buku Besar..............................    32
PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................    35
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................    36
LAMPIRAN
       DAFTAR PERTANYAAN (KUIS)....................................................    38






PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan akuntansi dimulai sejak manusia mengenal perhitungan uang dan membuat catatan. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Akuntansi sangat diperlukan keberadaannya oleh berbagai pihak karena dengan melihat catatan-catatan suatu perusahaan atau organisasi akan tergambar aktivitas dari perusahaan atau organisasi yang bersangkutan.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan dunia usaha, maka akuntansi mengalami perkembangan cukup pesat di daratan Eropa yang dikenal dengan sistem Kontinental dan di Benua Amerika yang dikenal dengan sistem Anglo Saxon. Pada abad ke-20 teknologi akuntansi di Amerika Serikat semakin berkembang setelah ditemukannya komputer. Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia tahun 1642, namun jejak yang jelas baru dijumpai pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).






B.     Gambaran Umum Mata Kuliah
Mata Kuliah                          : PENGANTAR AKUNTANSI 
Modul                                     : JURNAL UMUM
Jurusan                                  : AGRIBISNIS PERIKANAN

*      Tujuan Intruksional Umum  (TIU)
Setelah mempelajari mata kuliah ini, maka mahasiswa dapat memahami serta mengetahui hal-hal mengenai jurnal umum.

*      Tujuan Intruksional Khusus  (TIK)
Setelah mempelajari modul ini, maka mahasiswa mampu menjelaskan pengertiaan pengambilan keputusan dan bagaimana menetukan jurnal dalam perusahaan  dengan baik dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.







PEMBAHASAN
1.1    PENGERTIAN AKUNTANSI
Dalam dunia usaha, ilmu akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi perusahaan tersebut, apabila ilmu akuntansi pada perusahaan diterapkan dengan baik, maka perusahaan dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil benar-benar menunjang keberhasilan usaha. Berikut ini beberapa pengertian akuntansi menurut para  ahli antara lain :
1.      American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37).
2.      C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
3.      Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
4.      Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri Harahap sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).
5.      Warren dkk. “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.
6.      Charles T. Horngren dan Walter T.Harrison : akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memroses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.
7.      American Accounting Association yang mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifisikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
8.      Pengertian akuntansi menurut FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah : “Accounting is the body knowledge and functions concered with systematic originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable and significant information covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial character, required for the management and operation of an entity and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other responsibilities”.
9.      Soemarso S.R adalah sebagai berikut “Akuntansi adalah Suatu Displin yang menyediakan informasi penting sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara efesien.”
10.  Menurut Rudianto adalah sebagai berikut ”Akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bahan usaha.”
11.  Menurut Littleton: “tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.”
12.  Accounting Principle Board Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif. Artikel Lainnya adalah tentang Aktiva Tetap.
Dari definisi diatas akuntansi mengandung dua hal. Pertama, akuntansi memberikan jasa, maksudnya kita harus memanfaatkan sumber–sumber yang ada (misalnya : sumber daya alam, tenaga kerja dan kekayaan keuangan) dengan bijaksana sehingga kita dapat memaksimalkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, semakin baik system akuntansi yang mengukur dan melaporkan biaya penggunaan sumber daya tersebut, maka akan semakin baik juga keputusan yang di ambil untuk mengalokasikannya. Kedua, akuntansi menyediakan informasi kauangan yang bersifat kuantitatif yang di gunakan dalam kaitannya dengan evaluasi kualitatif dalam membuat perhitungan. Sehingga informasi masa lalu yang disediakan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi masa mendatang.
Pada umumnya tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil dari proses akuntansi yang berbentuk laporan keuangan yang diharapkan dapat membantu bagi pemakai informasi keuangan.

A.    Konsep Dasar Akuntansi
Dalam penerapan akuntansi ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep-konsep dasar akuntansi, yaitu sebagai berikut (Sugiarto, 1999:54):
a.       Kesatuan usaha (business entity)
Menurut Sugiarto dan Suwardjono konsep kesatuan usaha yaitu sebagai berikut: konsep yang mengatakan bahwa dari akuntansi unit usaha atau perusahaan harus dianggap sebagai orang atau badan atau organisasi yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari pemilik.
b.      Dasar – Dasar Pencatatan
Terdapat dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu:
1.         Dasar kas, yaitu suatu dasar akuntansi yang mengakui pendapatan dan melaporkannya pada saat kas diterima, serta mengakui biaya atau beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat pengeluaran kas untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode tertentu.
2.         Dasar akrual, yaitu mencatat setiap transaksi yang terjadi tanpa memperhatikan kas yang sudah diterima atau belum.
c.       Konsep periode waktu
Yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa akuntansi menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur dan menilai kemajuan perusahaan.


d.      Unit moneter
Unit moneter digunakan sebagai alat pengukur suatu objek atau aktivitas perusahaan dan menganggap bahwa nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.
e.       Transaksi
yaitu kejadian atau peristiwa didalam perusahaan yang dapat menyebabkan perubahan pada jumlah harta, hutang dan modal.
f.       Kelangsungan Usaha (going concern)
Asumsi akuntansi bahwa perusahaan akan berjalan terus sampai pada masa yang tidak dapat ditetapkan atau cukup lama untuk melaksanakan rencananya.
g.      Konsep Penandingan (Matching Concept)
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess, Matching Concept, didefinisikan sebagai berikut: Konsep akuntansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama.
B.     Macam – Macam Akuntansi
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, telah timbul berbagai macam spesialisasi dalam akuntansi. Macam-macam akuntansi yang penting secara singkat akan diurai dibawah ini :
a.      Akuntansi Keuangan (Financial Accounting )
Fungsi akuntansi itu berhubungan dengan pencatatan transaksi–transaksi dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi yang lain , dan penyusunan laporan keuangan secra periodic dari catatan tersebut . Oleh karena itu akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan , keditur , pemerintahan , dan masyarakat.

b.      Auditing
Bidang aktivitas yang menyangkut suatu pemeriksaan atas catatan – catatan akuntansi bebas . Pemerikasaan akuntansi adalah jasa utama yang biasa diberikaun oleh akuntan public . Dalam melaksanakan tugasnya , akuntan mengadakan pemerikasaan terhadap catatan – catatan yang mendukung laporan keuangan suatu perusahaan dan akhirnya mengeluarkan suatu pernytaan pendapat mengenai kelyakan dan kewajaran laporan keuangan tersebut . Disamping itu , dapat pula memberikan laporan berisi nasihat yang berguna bagi manajemen .

c.       Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Tujuan utama akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi pengambilan keputusan yang relaven kepada manajemen perusahaan (pihak interent) . Akuntansi manjemen memberikan sumbangan penting kepada fungsi perencanaan dan pengawasan manajemen suatu pperusahaan , melalui pemanfaatan akuntansi biaya ,budgeting da sisitem akuntansi.
d.      Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya yang menekan maslaha penetapan dan pengendalian biaya , terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang . Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisasi data biaya , baik data actual maupun data proyeksi.
e.       Akuntansi Anggaran
Jenis akuntansi ini menyajikan rencan operasikeuangan untuk suatu periode tertentu , melalui pencatatan dan meringkaskan data pelaksanaan operasi . Oleh karena itu , kerap kali dimasukan bagian dari akuntansi manajemen . Hali ini berate akuntansi manajeme memiliki tanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan .
f.       Sistem akuntansi
Sistem akuntansi merupakan bidang khusus yang menangani perencanaan dan penerapan procedure utuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan . Seorang akuntan system harus merencanakan suatu system memiliki unsure memeriksa dan mencocokan untuk dapat menjaga harta perusahaan dan mempunyai arus informasi yang efisien dan bermanfaat bagi manajemen dan juga mamahami pengunaan dan kegunaan dari jenis-jenis alat pemrosesan data.
g.      Akuntansi Pajak
Akuntansi perpajakan meliputi penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT), serta mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan atau mencari alternative pelaksanaan terbaik.
h.      Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah termasuk pula akuntansi lembaga-lembaga nonprofit atau institusional accounting , mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah dan organisasi nonprofit lainya.
i.        Akuntansi Sosial
Akuntansi social merupakan bidang baru dalam akuntansi . Tugas akuntansi ini ialah menyangkut masalah pengunaan dana-dana kesejahteraan social dalam masyarakat dan ini merupakan suatu bagian dari studi pihak pemerintah , yang tidak hanya dalam pengertian mempermudah arus perdagangan , tetapi juga memperhatikan kelestarian linkungan daerah secara baik.
j.        Akuntansi Internasional
Akuntansi ini menyangkut masalah khusus yang berkaitan perdagangan internasional dari perusahaan – perusahaan Internasional.
k.      Akuntansi Pendidikan
Akuntansi ini merupakan bidang khusus yang menyangkut pendidikan akuntansi . Tetapi disamping mengajar , guru-guru akuntansi kadang-kadang juga mengadakan penelitian , pemeriksaan akuntansi atau terlibat dalam pengerjaan akuntansi perpajakan atau dibidang akuntansi lainnya bai sebagai tenaga lepas atau sebagai penasihat.

1.2    SIKLUS AKUNTANSI
Sebagaimana sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah yang disebut dengan siklus akuntansi.
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk memproses transaksi selama suatu periode.
Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah tahapan – tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso, 2004:90). Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.      Mendokumenkan bukti transaksi
Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
2.      Mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian)
Setelah mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
3.      Pemindah bukuan (posting) ke Buku Besar
Setelah jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.
4.      Menyusun neraca saldo
Setelah semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah kredit.
5.      Membuat neraca lajur
Neraca lajur terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
6.      Menyusun ayat jurnal penyesuaian
Laporan keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan, beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun tertentu yaitu akun-akun yang timbul akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka, perhitungan fisik persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun laba rugi dalam jumlah yang sama.
7.      Menyusun laporan keuangan
Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan. Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
8.      Menyusun jurnal penutup dan jurnal pembalik
Untuk akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system perusahaan perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit. Jurnal penutup adalah ayat yang dibuat untuk memindahkan saldo perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan neraca.

1.3    FUNGSI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
Dalam siklus kegiatan perusahaan seperti pada gambar di atas, pertanyaan yang timbul kemudian adalah seberapa besar efektivitas alokasi sumber daya pemilik dan kreditor ke dalam aktiva produksi sehingga menghasilkan tingkat laba yang diinginkan? Seberapa besar efisiensi yang telah dilakukan untuk menekan beban yang harus ditanggung perusahaan? Bagaimana kemungkinan di masa yang akan dating bagi perusahaan dalam memenuhi kewajiban melunasi utangnya pada kreditor? Untuk itulah peranan akntansi diperlukan. Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6, yang berbunyi:  “Tiap-tiap orang yang melakukan/ menjalankan perusahaan/menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga diketahui segala hak dan kewajibannya”. 
Tujuan yang akan dicapai adalah untuk memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya. Begitu pentingnya peran akuntansi ini sehingga tiap organisasi haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur organisasinya. Dlam oraganisasi perusahaan, fungsi akuntansi berada dalam departemen keuangan yang dipimpin oleh seorang direktur keuangan, dan biasanya untuk mendukung tugas analisis dan pengendalian, direktur keuangan dibantu oleh kontroler (controller) dan manajer-manajer seperti manajer biro pajak (Tax manager), manajer biro pendanaan (treasury manager), manajer sistem informasi (information system manager), dan lain-lain. Pada level pelaksana, fungsi akuntansi dibagi ke dalam bidang tugas masing-masing antara lain, akuntansi piutang (account receivable section), akuntansi utang (account payable), akuntansi kas (cashier), perpajakan (tax section), dan lai-lain. 
Dalam merencanakan fungsi akuntansi pada suatu perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi. Kemudian perusahaan harus mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka. Selanjurtnya dirancang struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai tersebut. Rancangan ini dengan memperhatikan sistem pengendalian intern (internal control system) yang memadai. Sistem pengendalian intern ini penting artinya dengan tujuan: 
1.      Menjamin terjaganya kekayaan perusahaan 
2.      Menjaga keandalan informasi akuntansi 
3.      Mendorong terciptanya efisiensi perusahaan
4.      Memastikan ditaatinya prosedur di dalam perusahaan
Selain itu tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu lembaga/badan usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk laporan keuangan, yang berguna untuk :
a.       Perencanaan
Melalui informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun rencana, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b.      Pengendalian
Melalui informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol, menilai terhadap jalannya perusahaan.
c.       Pertanggung jawaban
Walaupun laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan utuk bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk mengambil keputusan pada masa-masa yang kan datang.

1.4   PEMAKAI AKUNTANSI

Akuntansi merupakan suatu hal yang sangat urgrn dalam suatu perusahaan, agar perusahaan tersebut memiliki acuan mengenai peningkatan kinerja pada setiap devisi yang terdapat pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu hasil dari akuntansi ini berupa laporan keuangan harus diketahui dan dipahammi oleh setiap oranng atau instansi yang memiliki kepentingan pada perusahaann. karena salah satu tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuanagn kepada pemakai / pihak - pihak lain yang memerlukan, maka kesemua pihak tersebut harus tau mengenai informasi akuntansi tersebut. Adapun pihak – pihak yang perlu mengetahui informasi akuntansi yaitu sebagai berikut :
A.    Pihak intern
Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan untuk tujuan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning suatu perusahaan. Adapun pihak Interen tersebut anytara lain :
1)      Pemimpin Perusahaan ( Bos)
2)      Manajer
3)      Karyawan
B.     Pihak Extern
a.       Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain.
Dengan adanya informasi Akuntansi akan menjadi bahan pertimbangan bagi calon investor/pemilik menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu
b.      Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor informasi akuntansi berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan kepada perusahaan
c.       Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d.      Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang.



1.5. JURNAL UMUM
A.    Pengertian Jurnal Umum
Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari.
Buku jurnal berguna untuk menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh. Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Disamping itu juga tidak ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
Ada beberapa macam bentuk jurnal, pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut. Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku jurnal mempertimbangkan faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan.
Penjurnalan atau pencatatan transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan Victor (ekuitas).

B.       Fungsi Jurnal Umum
Dari penjelasan di atas, jurnal mempunyai beberapa fungsi:
1.      Fungsi Historis
Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
2.      Fungsi Mencatat
Artinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal.
3.      Fungsi Analisis
Artinya pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun – akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.

4.      Fungsi Instruktif
Artinya catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.

5.      Fungsi Informatif
Artinya funsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.

C.      Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dal;am proses pencatatan pada buku jurnal umu diantaranya :
1.      Dianalisa untuk menngetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau lebih perkiraan.

2.      Dilakukan analisa untuk mengetahui jumlah  yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan

3.      Dilakukan analisa untuk mngetahui berapa perkiraan yang akan didebet dan dikredit.

4.      Dilakukan analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan didebet dan dikredit harus sama.

5.      Dibuat referensi ( Tanda ) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting keperkiraan yang tepat pada buku besar sesuai nomor perkiraannya.


D.    Bentuk Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Setiap perusahaan haruslah memiliki laporan keuangan yang baik dan teratur secara rapi agar pihak menejer dapat mengetahui perkembangan apa saja yang telah terjadi dan akan terjadi pada perusahaan tersebut. Begitupun dengan perusahaan yang bergerak pada bidang perdagangan ( Perusahaan Dagang) harus pula memiliki pencatatn keuangan yang sistematis.
Berikut ini contoh bentuk pencatatan transaksi pada jurnal umum perusahaan dagang :



Jurnal Umum
Transaksi
Jurnal
Transaksi penyerahan modal
Kas                            Rp.XXX
       Modal                                  Rp.XXX
Transaksi pembelian perlengkapan kantor, perlengkapan toko dan peralatan toko
Perlengkapan kantor     Rp.XXX
Peralatan toko                Rp.XXX
       Kas                                        Rp.XXX
Transaksi Pembayaran sewa
Beban sewa toko             Rp.XXX
       Kas                                         Rp.XXX
Transaksi pembelian barang dagang secara kredit
Pembelian                          Rp.XXX
        Utang dagang                        Rp.XXX
Transaksi pembayaran biaya/Beban
Biaya/Beban                       Rp.XXX
        Kas
Transaksi retur pembelian & pengurangan harga
Utang dagang                       Rp.XXX
        Retur pembelian & Ph           Rp.XXX
Transaksi yang mengakibatkan potongan pembelian
Utang Dagang                      Rp.XXX
        Kas                                          Rp.XXX
        Potongan Pembelian               Rp.XXX
Transaksi pembelian barang dagang secara tunai
Pembelian                           Rp.XXX
        Kas                                         Rp.XXX
Transaksi penjualan barang dagang secara kredit
Piutang dagang                   Rp.XXX
         Penjualaan                            Rp.XXX

Transaksi retur penjualan & potongan harga

Retur penjualan & Ph         Rp.XXX
         Piutang Dagang                     Rp.XXX
Transaksi penerimaan piutang atas penjualan barang
Kas                                       Rp.XXX
Potongan penjualan                        Rp.XXX
          Piutang dagang                     Rp.XXX
Transaksi pembayaran premi asuransi
Asuransi dibayar di muka   Rp.XXX
         Kas                                         Rp.XXX
Transaksi penjualan barang dagang secara tunai
Kas                                          Rp.XXX
         Penjualan                               Rp.XXX

Seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual.
1.   Metode Fisik/Periodik
Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan.
Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan.
Perhatikan pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_axZccdP9fk0jcVzkHDhoD0iocvN5UE0lLfF0XDaTBWIG30ke8tx5ElpjTyeVfsjJOuISzGNae2_Ce7YmtwIw_HGO1VL3HSfrECfC-9ocyAUU_rdkk1UozoK3VuqnjSkmwGNq2HVpurM/s400/B1.jpg


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgndJP9HjBW3_KEwunst3sFJ6PnF1JIJK_nM6YGnmcv7gQMZAcerR3CzDxruowpeTNGVd6xEcJKaO3w1Bs9IG1jAFEeF1LF8_E8B5ex8PjQkvIZDk2XxwKskaSgaOQJ3B5LWHxK96bNCUw/s400/B2.jpg






















Gambar.1 Contoh bentuk transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik
2.    Metode Perpetual
Metode perpetual atau terus-menerus pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya.

E.     Transaksi Perusahaan Dagang
Berikut ini beberapa contoh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ( Perusahaan Dagang )
1.    Pembelian Barang Dagang 
Adalah kegiatan membeli barang dagang dari pihak lain, seperti toko, perorangan, ataupun perusahaan. Transaksi pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.
contoh:
a)    Transaksi secara tunai
Januari 01, Dibeli barang dagang secara tunai dari PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000.
Jurnal:
Pembelian                                         Rp.1.500.000
Kas
                                                      Rp.1.500.000




b)   Transaksi secara kredit
Januari 05, Dibeli barang dagang secara kredit dari PT Sejahtera seharga Rp. 2.000.000
Jurnal:
Kas
                                                    Rp.2.000.000
Utang Dagang                                     Rp.2.000.000

 
2.    Retur Pembelian dan Pengurangan Harga 
        Transaksi retur pembelian & ph terjadi akibat pengembalian barang dagang yang rusak atau yang tidak sesuai pesanan. Pengembalian barang dagang mengakibatkan utang dagang pembeli berkurang. Atas transaksi ini peusahaan dagang akan mengeluarkan nota debit. Transaksi ini dicatat dengan mendebit akun utang dagang dan mengkredit akun retur pembelian & Ph, jika pembelian secara kredit. Tetapi jika pembelian secara tunai akan mendebit akun kas.
contoh;
a)    Jika transaksi secara tunai
·         Januari 01, Dibeli barang dagang secara tunai dari PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000
·         januari 06, Dikirim nota debit atas pengembalian barang dagang yang dibeli tanggal 1           sebesar Rp. 300.000.

jurnal tanggal 06 :
Kas                                                  Rp. 300.000
Retur pembelian &ph                                  Rp. 300.000



b)   Jika transaksi secara kredit
·         Januari 01, Dibeli barang dagang secara kredit dari PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000
·         Januari 06, Dikirim nota debit atas pengembalian barang dagang yang dibeli tanggal 1            sebesar Rp. 300.000.


Jurnal tanggal 06 :
Utang dagang                                 Rp.300.000,-
Retur pembelian & ph                             Rp. 300.000,-

3.    Potongan Pembelian
Potongan pembelian dimaksudkan agar pembeli segera melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Potongan akan diberikan kepada pembeli apabila telah melunasi utangnya selama masa potongan.
contoh: 
·         Januari 10, Dibeli barang dagang dari PT Sentosa sebesar Rp. 4000.000,00,syarat 2/10,n/30
·         Januari 15, Dibayar utang kepada PT Santosa atas transaksi tanggal 10.

Jurnal :

Utang Dagang                       Rp. 4.000.000
Potongan Pembelian               Rp. 80.000
Kas                                          Rp.3.920.000




4.    Beban Angkut Pembelian
Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mngangkut barang dagang dari gudang penjual ke gudang pembeli. Beban angkut akan ditanggung oleh pembeli jika syarat penyerahan barang FOB shipping point (franko gudang penjual). Pencatatan transaksinya dengan cara mendebit Beban angkut pembelian dan mengkredit kas.
Contoh :
·         Januari 08, Membayar Beban angkut pembelian sebesar Rp. 250.000,-

jurnal:
Beban angkut penjualan                      Rp. 250.000
Kas                                                      Rp.250.000


5.    Penjualan Barang Dagang
Penjualan barang dagang bisa dilakukan secara tunai atapun secara kredit, bisa juga membayar sebagian dan sebagian dikredit. Penjualan barang dagang secara tunai dicatat dengan mendebit akun kas dan mengkredit akun penjualan, jika transaksi secara kredit maka piutang dagang (debit) dan penjualan (kredit). 

6.    Retur Penjualan & Potongan Harga(Ph)
Transaksi penjualan & Ph terjadi karena adanya pengembalian barang dagang yang rusak atau tidak sesuai pesanan oleh pembeli kepada penjual. Transaksi ini mengakibatkan akun piutang dagang berkurang. perusahaan dagang akan menerbitkan bukti transaksi berupa nota kredit.  Pencatatan transaksi ini adalah akun retur penjualan & Ph (debit), dan akun piutang dagang (kredit). Jika transaksi secara tunai maka akun yang di debit adalah kas.

7.    Potongan Penjualan
Potongan penjualan di berikan oleh penjual agar pembeli melunasi utangnya pada masa potongan sebelum jatuh tempo. transaksi ini menyebabkan piutang dagang menjadi berkurang. bukti transaksi ini adalah kwitansi atau bukti kas masuk. Pencatatan transaksi pelunasan piutang pada masa potongan adalah akun kas (debit), akun potongan penjualan (debit), dan akun piutang dagang ( kredit).
8.    Beban Angkut Penjualan 
Beban angkut penjualan timbul jika penjualan menanggung biaya pengiriman barang dagang ke gudang pembeli. Pencatatan transaksi beban angkut penjualan secara tunai adalah akun beban angkut penjualan (debit), akun kas (kredit). Pencatatan transaksi beban angkut penjualan secara kredit adalah akun beban angkut penjualan (debit), dan akun utang dagang ( kredit). Beban angkut akan ditangggung penjual apabila syarat penyerahan barang FOB destination point (franko gudang pembeli).
9.    Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang dagang adalah jumlah (stok) persediaan yang masih tersisa pada akhir periode. Persediaan barang dagang dibedakan menjadi persediaan awal dan persediaan akhir. Misalnya persediaan barang dagang per 31 Desember 2010 adalah jumlah persediaan setelah perhitungan fisik (stock opname) di gudang atau toko. Transaksi ini dicatat dalam akun persediaan barang dagang dengan bukti memorial.
       





https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi75PAxSp5B2ur0eTOB0i2pFMCgY7yoyurmyXjereidRLaVv668WR0gAB248SvFvbjCmNf45YOcSDSD1aDvKYwWQoR8iJKGNXoiFZv6TDO05BcXVamp4RXBQ176odj88lZYXRjiKYyWuNY/s400/B3.jpg

















https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWGnmaznp57FyW63DpTfe100T_Ow6HoAEJUL4i9_eAI88T8P9pnZNPJBKl-s9r4Q8IFPDz99hQQ-Ab0wgsUMPN-8S7pKimsAYrlpBBp1cSX70-1PfMF_uM0FjsRA2nysfwcbBhYe_uMPw/s400/B4.jpg












Gambar 2. Contoh transaksi dalam jurnal umum perusahaan dagang

F.       Proses Pencatatan Jurnal Umum
Jurnal umum adalah  bukti  khusus  yang  digunakan  sebagai  bukti  pencatatan  akuntansi yang dibuat oleh perusahaan, untuk semua transaksi yang terjadi. Tanggal  yang  dicantumkan  dalam  bukti  jurnal  harus  sama  dengan  tanggal yang  tercantum  dalam  kuitansi,  tanggal  dalam  kuitansi  itu  sendiri  menunjukkan  saat  terjadinya  transaksi.  Jika  saat  pembuatan  bukti  jurnal berbeda  dengan  terjadinya  transaksi,  bukti  jurnal  tetap  diberi  tanggal menurut  tanggal  kuitansi.  Bukti  jurnal  harus  diberi  nomor  urut,  sehingga memudahkan dalam penyimpanan dan pencariannya di kemudian hari.
Proses  pencatatan  transaksi  ke  dalam  jurnal  disebut  penjurnalan, prosedur yang  diterapkan untuk jurnal umum adalah sebagai berikut :
1.      Setiap halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi.
2.      Tahun  dicantumkan  sekali  saja  pada  baris  paling  atas  dari  kolom “Tanggal”  di      setiap  halaman  jurnal,  kecuali  bila  dalam  halaman tersebut tahunnya berubah.
3.      Bulan  dicantumkan  sekali  saja  pada  garis  pertama  sesudah  tahun dalam kolom tanggal disetiap halaman kecuali dalam halaman tersebut bulannya berubah.
4.      Tanggal dicantumkan sekali saja pada kolom tanggal untuk setiap hari, tanpa memandang  jumlah  transaksi  yang  ada  pada  hari  itu.  Tanggal yang  dicatat  adalah  tanggal  terjadinya  transaksi,  bukan  tanggal dicatatnya transaksi dalam jurnal.
5.      Nama perkiraan yang didebet dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom keterangan, nilai uangnya dicatat dalam kolom debet.
6.      Nama  perkiraan  yang  dikredit  dicantumkan  dibawah  agak  ke  kanan dari perkiraan yang didebet, nilai uangnya dicatat dikolom kredit Penjelasan  singkat  dapat  dicatat  dibawah  agak  ke  kanan  dari  setiap ayat jurnal.
7.      Kolom  referensi  digunakan0020 untuk mencatat  nomor  kode  perkiraan yang  bersangkutan  dibuku  besar,  kolom  ini  diisi  pada  waktu pemindahbukuan/posting ke buku besar.
8.      Nomor bukti  transaksi  yang dijadikan dasar pencatatan dalam  jurnal dicatat dalam kolom nomor bukti.

*      Contoh pengisian jurnal umum :
Untuk  memperjelas  ikuti  uraian  berikut  :  Selama  bulan  Oktober  2008  dari  perusahaan  “Binatu  Baru”  diperoleh  keterangan  seperti  di  bawah ini:
Ø  1 Okt 2008  Fadil memulai usaha binatu dengan modal berupa uang tunai sebesar Rp 20.000.000
Ø  3 Okt 2008  Membeli  peralatan  binatu  secara  kredit  dari  Toko  Bintang Elect Rp 3.000.000
Ø  5 Okt 2008  Membeli peralatan secara tunai sebesar Rp 1.500.000
Ø  8 Okt 2008  Membayar  sebagian  utang  pada  Toko  Bintang  Elect  Rp 1.200.000
Ø  21 Okt 2008  Menerima  hasil  cucian  Rp  580.000,00  tunai  dan  Rp 400.000,00 merupakan  tagihan kepada Ali
Ø  31 Okt 2008  Biaya-biaya untuk bulan Oktober antara lain
-  Beban upah  Rp 80.000
-  Beban sewa  Rp 100.000
-  Beban listrik  Rp  80.000,
Ø  31 Okt 2008  Menerima pembayaran dari Ali  Rp 400.000
Dari data di atas, dibuatlah ayat-ayat jurnal seperti berikut :

Perkiraan
Saldo Normal
Menambah
Mengurangi
http://wakbonop.files.wordpress.com/2012/10/gl.jpg?w=640&h=563



















Saldo normal tiap-tiap rekening/perkiraan adalah sebagai berikut:
Perkiraan
Saldo Normal
Menambah
Mengurangi
Aktiva
Debet
Debet
Kredit
Hutang
Kredit
Kredit
Debet
Modal
Kredit
Kredit
Debet
Pendapatan
Kredit
Kredit
Debet
Beban
Debet
Debet
Kredit
Contoh 1 :
Catatlah transaksi di bawah ini dalam jurnal umum:
*      1 Maret Ramli memulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai modal pertama Rp. 7.500.000
*      5 Maret Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000
*      8 Maret Dibeli tunai dari Toko Sinar Perlengkapan kantor seharga Rp. 150.000 dan peralatan kantor seharga Rp. 650.000
*      10 Maret Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia Jakarta seharga Rp. 900.000
*      14 Maret Ramli mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadinya sebesar Rp. 350.000
*      17 Maret dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000
*      19 Maret telah diselasaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya penyelesaian sebesar Rp. 750.000 jumlah tersebut dafakturkan untulk ditagih.
*      21 Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 150.000
*      23 Maret Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000
*      25 Maret Dibayar angsuaran hutang sebesar Rp. 300.000 kepada Toko Mulia Jakarta
*      28 Maret Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang telah selesai tanggal 19 maret yang lalu sebesar Rp. 400.000
*      30 Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 125.000

Penyelesaian :
Jurnal Umum
Tanggal
Keterangan / Perkiraan
reff
Debit
Kredit
1/3
Kas
Modal Ramli

7.500.000
7.500.000
5/3
Beban Sewa
Kas

750.000

750.000
8/3
Perlengkapan kantor
peralatan kantor
Kas

150.000
650.000


800.000
10/3
peralatan kantor
Hutang

900.000

900.000
14/3
Prive Ramli
Kas

350.000

350.000
17/3
Beban Gaji
Kas

275.000

275.000
19/3
Piutang
Pendapatan usaha

750.000

750.000
21/3
Beban serba-serbi
Kas

150.000

150.000
23/3
Kas
Pendapatan usaha

300.000

300.000
25/3
Hutang
Kas

300.000

300.000
28/3
Kas
Piutang

400.000

400.000
30/3
Beban serba-serbi
Kas

125.000
125.000
 Total
12.600.000
12.600.000

G.      Posting Jurnal Umum Ke Dalam Buku Besar
Dalam Akuntansi terdapat dua jenis Buku besar, yaitu Buku besar utama atau general ledger dan buku besar pembantu. Buku besar utama merupakan buku besar yang berisi tentang kumpulan dari beberapa akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri. Sedangkan buku besar pembantu adalah buku besar yang dibuat untuk mempermudah dalam merinci informasi yang terdapat dalam salah satu akun buku besar utama. Untuk lebih jelas tentang buku besar pembantu dapat anda baca dalam postingan Hakikat dan fungsi buku besar pembantu.
Dalam postingan ini akan dibahas tentang Buku besar utama lebih khususnya tentang Pempostingan jurnal khusus ke Buku Besar. Untuk dapat memindahkan atau pempostingan jurnal khusus ke dalam buku besar utama ada beberapa langkah mudah yang harus dilakukan, Langkah-langkah pempostingan jurnal khusus ke dalam buku besar antara lain sebagai berikut:
1.      Menjumlahkan saldo-saldo setiap kolom yang terdapat pada jurnal khusus
2.      Memindahkan saldo-saldo dalam jurnal khusus yang telah dijumlahkan tadi ke akun yang bersangkutan, dimana jika saldo dalam jurnal khusus berada diposisi debet maka dipindahkan ke dalam buku besar juga harus pada posisi debet, begitu juga sebaliknya jika saldo dalam jurnal khusus berada diposisi kredit maka dipindahkan ke dalam buku besar juga harus pada posisi kredit.
3.      Menuliskan nomor kode akun yang bersangkutan dalam buku besar sebagai tanda pemindah bukuan.
4.      Menuliskan Kode Halaman jurnal khusus ke dalam kolom Ref dalam buku besar.
5.      Ketika melakukan pemindahbukuan akun-akun yang ada dalam kolom serba-serbi jurnal khusus, maka tulislah nomor kode akun pada kolom ref yang ada dikolom serba-serbi, sebagai tanda pemindah bukuan.
Agar lebih mudah dalam memahami penjelasan di atas lihat gambar Proses pemindahbukuan Jurnal Umum ke buku besar berikut ini:
Akuntansi Buku besar













Setelah Melakukan pencatatan transaksi keuangan kedalam jurnal khusus maka dilanjutkan dengan rekapitulasi jurnal khusus untuk mengetahui apakah jurnal khusus yang disusun sudah tepat atau belum, atau tahap rekapitulasi dapat diabaikan dan langsung melakukan posting ke buku besar utama. Buku besar utama merupakan buku besar yang berisi tentang kumpulan dari beberapa akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri. 























PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pengertian akuntansi menurut para  ahli antara lain :
1.        American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37)
2.        C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
3.        Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari.


DAFTAR PUSTAKA
Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
Soemarso, S. R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi 5 Buku 1. Penerbit Salemba Empat: Jakarta
Sugiarto dkk. 1999. Pengantar Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.
Balkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Akuntansi Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Harahap,Sofyan Syafri. 2005. Teori Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
Sugiarto dkk. 1999. Pengantar Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.






Lampiran


















                         





DAFTAR PERTANYAAN (KUIS)

1.        Jelaskan pengertian Akuntansi !
2.        Jelaskan pengertian Jurnal Umum beserta fungsinya !
3.        Berikan salah satu contoh pencatatan transaksi perusahaan dagang ke dalam Jurnal Umum !

JAWABAN :

1.        Pengertian Akuntansi menurut para ahli antara lain :
a)      American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37).
b)      C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
c)      Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
d)     Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri Harahap sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).
e)      Warren dkk. “secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan”.

2.        Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di kredit.
Fungsi Jurnal Umum :
a)      Fungsi Historis
Artinya, setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi.
b)      Fungsi Mencatat
Artinya, semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal dicatat dalam buku jurnal.
c)      Fungsi Analisis
Artinya pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun – akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
d)     Fungsi Instruktif
Artinya catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.
e)      Fungsi Informatif
Artinya funsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.
3.        Contoh Transaksi perusahaan dagang yang dicatat dalam jurnal umum :

Dari transaksi Perusahaan Dagang
Tgl/ Date
Transaksi
1.
Dibayar biaya Iklan Rp 800.000
3.
Dibeli dari Toko Serly bahan habis pakai (BHP) toko, Rp 350.000
4.
Dibeli dari Perusahaan Dagang Cedal barang dagang Rp 5.000.000, syarat pembayaran, 2/10, n/30.
5.
Dibeli barang dagang Rp 3.500.000 dari toko Amurah
6.
Diterima nota debet dari Perusahaan Dagang Cedal senilai Rp 400.000, karena rusak.
7.
Dijual kepada Toko Bambang barang dagang Rp 6.000.000, dengan syarat 3/10, n/30.
8.
Dijual barang dagang senilai Rp 7.000.000, baru dibayar Rp 5.000.000.
10.
Dibayar biaya angkut barang yang dibeli Rp 400.000.
12.
Dikirim nota kredit kepada Toko Bambang senilai Rp 700.000, karena tidak sesuai dengan pesanan.
13.
Dibayar faktur tanggal 4 Juni 2012 kepada Perusahaan Dagang Cedal.
14.
Dibeli dari Toko Bambang, barang dagang Rp 5.000.000, yang dibayar tunai 25%.
15.
Diterima pelunasan dari Toko Bambang atas transaksi 7 Juni 2012.
17.
Dibayar biaya transport dan pengiriman barang Rp 200.000.
19.
Diterima pelunasan faktur tanggal 8 Juni 2012.
20.
Dibayar gaji karyawan Rp 3.000.000.





Perusahaan Dagang Jegol
Jurnal Umum
Periode Juni 2012
Tgl./
Date
Keterangan/ Note
Ref
Debit
Credit
1.
Beban Iklan (Advertising Expense)

Rp800.000


Kas (cash)


Rp800.000

Dibayar biaya iklan (Paid advertising costs)








3.
Barang Habis Pakai Toko/ BHP Toko (Consumable goods Wear Stores)

Rp350.000


Kas (Cash)


Rp350.000

Dibeli dari toko Serly (Purchased from the store Serly)








4.
Pembelian (purchase)

Rp5.000.000


Utang dagang (payables)


Rp5.000.000

Dibeli dari Perusahaan Dagang (Purchased from the Trading Company)








5.
Pembelian (purchase)

Rp3.500.000


Kas (cash)


Rp3.500.000

Dibeli barang dagang (purchased merchandise)








6.
Utang dagang (payables)

Rp400.000


Retur pembelian (purchase returns)


Rp400.000

Diterima nota debet dari Perusahaan Dagang Cedal (Debit note received from the Trading Company Lisp)








7.
Piutang dagang (accounts receivable)

Rp6.000.000


Penjualan (sale)


Rp 6.000.000

Dijual kepada Toko Bambang (Sold to Stores Bambang)








8.
Kas (cash)

Rp5.000.000


Piutang dagang (Accounts receivable)

Rp2.000.000


Penjualan (sale)


Rp7.000.000

Dijual barang dagang (sold to merchandise)




Rincian: Harga barang (penjualan)-baru dibayar(kas)= hasil (piutang dagang), yakni: Rp7.000.000-Rp5.000.000=2.000.000./
Details: Price of goods (sales)-new paid (cash) = results (accounts receivable), namely: Rp7.000.000-5,000,000 = 2,000,000.



10.
Beban angkut pembelian (Load haul purchases)

Rp400.000


Kas (cash)


Rp400.000

Dibayar biaya angkut barang. (Paid freight goods.)








12.
Retur penjualan (sales returns)

Rp700.000


Piutang dagang. (Accounts receivable.)


Rp700.000

Dikirim nota kredit kepada Toko Bambang. (Credit note is sent to the store Bambang.)








13.
Utang dagang (payables)

Rp4.600.000


Potongan pembelian (Pieces purchase)


Rp92.000.

Kas (cash)


Rp4.508.000

Dibayar faktur tanggal 4 Juni 2012 (Paid invoices dated June 4, 2012)




Rincian:
1) harga barang (2/10,n/30)-retur pembelian= hasil. Rp5.000.000-Rp400.000=Rp4.600.0000.

2) Potongan pembelian: 2%xhasil, 2%xRp4.600.000=92.000

3)Pembayaran: Rp4.600.000-Rp92.000=Rp4.508.000.

(Details:
1) Price of goods (2/10, n/30)-purchase return = results. 5,000,000-Rp400.000 = Rp4.600.0000.

2) Pieces of purchase: hasil x 2%, 2% xRp4.600.000 = 92,000

3) Payment: Rp4.600.000-Rp92.000 = Rp4.508.000.)








14.
Pembelian (purchase)

Rp 5.000.0000


Utang dagang (payables)


Rp 1.250.000

Kas (cash)


Rp 3.750.000

Dibeli dari Toko Bambang (Purchased from Stores Bambang)




Rincian:
1) dibayar tunai:2%xRp5.000.000=125.000.

2)utang dagang: Rp5.000.000-1.250.000=Rp3.750.000.

(Details:
1) paid in cash: 2% xRp5.000.000 = Rp125,000.

2) accounts payable: Rp 1.250.000- Rp5,000,000=Rp3.750.000.)



15.
Kas (cash)

Rp 5.141.000


Potongan penjualan (Pieces sale)

Rp 159.000


Piutang dagang (accounts receivable)


Rp 5.300.000

Rincian:
1) Harga (tanggal 7 Juni 2012)-retur penjualan=hasil, Rp6.000.000-Rp700.000=Rp5.300.000.

2)Potongan penjualan:3%xRp5.300.000.

3) Kas:Rp5.300.000-Rp159.000=Rp5.141.000.

(Details:
1) Price (dated June 7, 2012)-sales return = results, Rp6.000.000-Rp700.000 = Rp5.300.000.

2) Pieces of sales: 3% xRp5.300.000.

3) Cash: Rp5.300.000-Rp159.000 = Rp5.141.000.)








17.
Beban angkut penjualan (Load haul sales)

Rp 200.000


Kas (cash)


Rp 200.000

Dibayar biaya transport. (Paid the cost of transport.)








19.
Kas (cash)

Rp2.000.000


Piutang dagang (accounts receivable)


Rp2.000.000.

Rincian: tanggal 8 Juni 2012, Rp7.000.000-5.000.000=Rp2.000.000.

(Details: on June 8, 2012, Rp7.000.000-Rp5.000.000=Rp2.000.000.)








20.
Beban gaji (salaries)

Rp3.000.000


Kas (cash)


Rp3.000.000

Dibayar gaji karyawan (Paid salaries of employees)






Rp44.250.000
Rp44.250.000



Tidak ada komentar:

Posting Komentar