KATA
PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Syukur Alhamdulillah kita ucapkan atas segala karunia yang telah Allah
berikan kepada kita semua, sehimgga setia aktivitas keseharian kita dapat
berjalan sebagai mana mestinya. Dengan berkat Allah SWT pula, sehinnga kami
dapat menyelesaikan penyusunan modul mata kulan Pengantar Akuntansi ini tepat
pada waktunya. Salam dan salawat semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
Nabi Muhammad SAW, Keluarga, Sahabat dan Para umatnya yang masih tetap
konsisten menjalankan dan mengamalkan agama islam sampai saat ini.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua yang telibat dalam
penyusunan Tugas Modul ini, diantaranya Bapak Muh. Ridwan, SE, M.Si sebagai
salah satu dosen pembimbing pada mata kuliah Pengantar Akuntansi. Terima kasih
pula kepada semua anggota kelompok I yang telah bekerja keras dalam
penyelesaian Modul ini.
Akan tetapi kami sadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat
kesalahan, oleh karena itu saran dan keritik dari pembaca sangatlah kami
harapkan demi kesempurnaan penyusunan modul selanjutnya. Mudah – mudahan modul
ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca dan sebagai bahan referensi tugas.
Demikian yang dapat kami sampaikan mudah – mudahan Allah SWT dapat memberikan
berkah kepada kita semua.
Billahi Taufik Walhidayah
Wassalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatu
Mandalle, 11 Juli 2013
Penyusun
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang................................................................................... iii
B.
Gambaran Umum Mata Kuliah.......................................................... iv
PEMBAHASAN
1.1 PENGERTIAN AKUNTANSI.................................................... 1
A. Konsep Dasar Akuntansi........................................................... 4
B. Macam – Macam Akuntansi....................................................... 5
1.2 SIKLUS AKUNTANSI................................................................. 8
1.3
FUNGSI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN...................... 11
1.4 PEMAKAI AKUNTANSI............................................................ 13
1.5 JURNAL UMUM.......................................................................... 15
A. Pengertian Jurnal Umum............................................................ 15
B. Fungsi Jurnal Umum.................................................................. 16
C. Manfaat Jurnal Umum................................................................ 16
D. Jurnal Umum Perusahaan Dagang............................................. 17
E. Transaksi Perusahaan Dagang.................................................... 21
F. Proses Pencatatan jurnal Umum................................................. 27
G. Posting Jurnal Umum Kedalam Buku Besar.............................. 32
PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................ 35
DAFTAR
PUSTAKA.................................................................................. 36
LAMPIRAN
DAFTAR PERTANYAAN (KUIS).................................................... 38
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan
akuntansi dimulai sejak manusia mengenal perhitungan uang dan membuat catatan.
Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan Pada awalnya,
pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat
pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Akuntansi sangat diperlukan keberadaannya
oleh berbagai pihak karena dengan melihat catatan-catatan suatu perusahaan atau
organisasi akan tergambar aktivitas dari perusahaan atau organisasi yang
bersangkutan.
Sejalan
dengan perkembangan teknologi dan dunia usaha, maka akuntansi mengalami perkembangan
cukup pesat di daratan Eropa yang dikenal dengan sistem Kontinental dan di
Benua Amerika yang dikenal dengan sistem Anglo Saxon. Pada abad ke-20 teknologi
akuntansi di Amerika Serikat semakin berkembang setelah ditemukannya komputer. Akuntansi
mulai diterapkan di Indonesia tahun 1642, namun jejak yang jelas baru dijumpai
pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta tahun 1747.
Perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang tanam paksa
dihapuskan tahun 1870. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya
teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon)
mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di
Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo-
Saxon).
B. Gambaran Umum Mata Kuliah
Mata Kuliah : PENGANTAR AKUNTANSI
Modul : JURNAL UMUM
Jurusan : AGRIBISNIS PERIKANAN
Tujuan
Intruksional Umum (TIU)
Setelah
mempelajari mata kuliah ini, maka mahasiswa dapat memahami serta mengetahui hal-hal
mengenai jurnal umum.
Tujuan
Intruksional Khusus (TIK)
Setelah
mempelajari modul ini, maka mahasiswa mampu menjelaskan pengertiaan pengambilan
keputusan dan bagaimana menetukan jurnal dalam perusahaan dengan baik dan
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
PEMBAHASAN
1.1
PENGERTIAN AKUNTANSI
Dalam dunia
usaha, ilmu
akuntansi memegang peranan yang sangat penting dalam menjalankan operasi perusahaan
tersebut, apabila ilmu akuntansi pada perusahaan diterapkan dengan baik, maka
perusahaan dapat lebih profesional dan bijaksana dalam pengambilan keputusan
agar keputusan yang diambil benar-benar menunjang keberhasilan usaha. Berikut
ini beberapa pengertian akuntansi menurut para
ahli antara lain :
1. American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed
Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan
hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37).
2. C. Rollin
Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah
sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
3. Sugiarto dan
Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi
ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan
fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses
atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan,
penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi
keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
4. Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri
Harahap sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).
5.
Warren dkk. “secara umum,
akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan”.
6.
Charles T. Horngren dan Walter T.Harrison
: akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memroses
data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.
7.
American Accounting Association yang
mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifisikan, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.
8.
Pengertian akuntansi menurut FASB
mendefinisikan akuntansi secara umum adalah : “Accounting is the body knowledge
and functions concered with systematic originating, recording, classifying,
processing, summerizing, analyzing, interpreting and supplying of dependable
and significant information covering, transaction, and event wich are, in part
at least, of financial character, required for the management and operation of an entity
and for report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other
responsibilities”.
9.
Soemarso S.R adalah sebagai berikut
“Akuntansi adalah Suatu Displin yang menyediakan informasi penting sehingga
memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara
efesien.”
10. Menurut
Rudianto adalah sebagai berikut ”Akuntansi adalah sistem informasi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai
aktivitas ekonomi dan kondisi suatu bahan usaha.”
11. Menurut
Littleton: “tujuan utama dari akuntansi
adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil
(prestasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran
yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.”
12. Accounting
Principle Board Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu
kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya
dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di
antara beberapa alternatif. Artikel Lainnya adalah tentang Aktiva Tetap.
Dari
definisi diatas akuntansi mengandung dua hal. Pertama, akuntansi memberikan
jasa, maksudnya kita harus memanfaatkan sumber–sumber yang ada (misalnya :
sumber daya alam, tenaga kerja dan kekayaan keuangan) dengan bijaksana sehingga
kita dapat memaksimalkan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat, semakin baik
system akuntansi yang mengukur dan melaporkan biaya penggunaan sumber daya
tersebut, maka akan semakin baik juga keputusan yang di ambil untuk
mengalokasikannya. Kedua, akuntansi menyediakan informasi kauangan yang
bersifat kuantitatif yang di gunakan dalam kaitannya dengan evaluasi kualitatif
dalam membuat perhitungan. Sehingga informasi masa lalu yang disediakan akan bermanfaat
dalam pengambilan keputusan ekonomi masa mendatang.
Pada umumnya
tujuan akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari satu kesatuan ekonomi
kepada pihak–pihak yang berkepentingan. Sedangkan hasil dari proses akuntansi
yang berbentuk laporan keuangan yang diharapkan dapat membantu bagi pemakai
informasi keuangan.
A. Konsep Dasar
Akuntansi
Dalam
penerapan akuntansi ada hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai konsep-konsep
dasar akuntansi, yaitu sebagai berikut (Sugiarto, 1999:54):
a.
Kesatuan usaha (business
entity)
Menurut Sugiarto dan Suwardjono konsep kesatuan usaha
yaitu sebagai berikut: konsep yang mengatakan bahwa dari akuntansi unit
usaha atau perusahaan harus dianggap sebagai orang atau badan atau organisasi
yang berdiri sendiri, bertindak atas namanya sendiri, dan terpisah dari
pemilik.
b.
Dasar – Dasar Pencatatan
Terdapat dua macam dasar pencatatan dalam akuntansi
yang dipakai dalam mencatat transaksi yaitu:
1.
Dasar kas, yaitu suatu dasar akuntansi yang
mengakui pendapatan dan melaporkannya pada saat kas diterima, serta mengakui
biaya atau beban dan mengurangkannya dari pendapatan pada saat pengeluaran kas
untuk membayar biaya atau beban tersebut dilakukan dalam suatu periode
tertentu.
2.
Dasar akrual, yaitu mencatat setiap transaksi
yang terjadi tanpa memperhatikan kas yang sudah diterima atau belum.
c.
Konsep periode waktu
Yaitu suatu konsep yang menyatakan bahwa akuntansi
menggunakan periode waktu sebagai dasar dalam mengukur dan menilai kemajuan
perusahaan.
d.
Unit moneter
Unit moneter digunakan sebagai alat pengukur suatu
objek atau aktivitas perusahaan dan menganggap bahwa nilai uang adalah stabil
dari waktu ke waktu.
e.
Transaksi
yaitu kejadian atau peristiwa didalam perusahaan yang
dapat menyebabkan perubahan pada jumlah harta, hutang dan modal.
f.
Kelangsungan Usaha (going
concern)
Asumsi akuntansi bahwa perusahaan akan berjalan terus
sampai pada masa yang tidak dapat ditetapkan atau cukup lama untuk melaksanakan
rencananya.
g.
Konsep Penandingan (Matching
Concept)
Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M.
Reeve, Philip E. Fess, Matching Concept, didefinisikan sebagai berikut: Konsep
akuntansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode
yang sama.
B. Macam – Macam Akuntansi
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, telah
timbul berbagai macam spesialisasi dalam akuntansi. Macam-macam akuntansi yang
penting secara singkat akan diurai dibawah ini :
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting )
Fungsi akuntansi itu berhubungan dengan pencatatan transaksi–transaksi
dalam suatu perusahaan atau suatu unit ekonomi yang lain , dan penyusunan
laporan keuangan secra periodic dari catatan tersebut . Oleh karena itu
akuntansi keuangan menyajikan informasi keuangan yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan bagi pimpinan perusahaan , keditur , pemerintahan , dan
masyarakat.
b. Auditing
Bidang aktivitas yang menyangkut suatu pemeriksaan atas catatan – catatan
akuntansi bebas . Pemerikasaan akuntansi adalah jasa utama yang biasa
diberikaun oleh akuntan public . Dalam melaksanakan tugasnya , akuntan
mengadakan pemerikasaan terhadap catatan – catatan yang mendukung laporan
keuangan suatu perusahaan dan akhirnya mengeluarkan suatu pernytaan pendapat
mengenai kelyakan dan kewajaran laporan keuangan tersebut . Disamping itu ,
dapat pula memberikan laporan berisi nasihat yang berguna bagi manajemen .
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Tujuan utama akuntansi manajemen
adalah menyajikan informasi pengambilan keputusan yang relaven kepada manajemen
perusahaan (pihak interent) . Akuntansi manjemen memberikan sumbangan penting
kepada fungsi perencanaan dan pengawasan manajemen suatu pperusahaan , melalui
pemanfaatan akuntansi biaya ,budgeting da sisitem akuntansi.
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya yang menekan maslaha
penetapan dan pengendalian biaya , terutama berhubungan dengan biaya produksi
suatu barang . Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan
menganalisasi data biaya , baik data actual maupun data proyeksi.
e. Akuntansi Anggaran
Jenis akuntansi ini menyajikan rencan
operasikeuangan untuk suatu periode tertentu , melalui pencatatan dan
meringkaskan data pelaksanaan operasi . Oleh karena itu , kerap kali dimasukan
bagian dari akuntansi manajemen . Hali ini berate akuntansi manajeme memiliki
tanggung jawab dalam mengkoordinasikan penyusunan .
f. Sistem akuntansi
Sistem akuntansi merupakan bidang
khusus yang menangani perencanaan dan penerapan procedure utuk mengumpulkan dan
melaporkan data keuangan . Seorang akuntan system harus merencanakan suatu
system memiliki unsure memeriksa dan mencocokan untuk dapat menjaga harta
perusahaan dan mempunyai arus informasi yang efisien dan bermanfaat bagi
manajemen dan juga mamahami pengunaan dan kegunaan dari jenis-jenis alat
pemrosesan data.
g. Akuntansi Pajak
Akuntansi perpajakan meliputi
penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT), serta mempertimbangkan konsekuensi
perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan atau mencari alternative
pelaksanaan terbaik.
h. Akuntansi Pemerintah
Akuntansi pemerintah termasuk pula
akuntansi lembaga-lembaga nonprofit atau institusional accounting ,
mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit
pemerintah dan organisasi nonprofit lainya.
i.
Akuntansi Sosial
Akuntansi social merupakan bidang
baru dalam akuntansi . Tugas akuntansi ini ialah menyangkut masalah pengunaan
dana-dana kesejahteraan social dalam masyarakat dan ini merupakan suatu bagian
dari studi pihak pemerintah , yang tidak hanya dalam pengertian mempermudah
arus perdagangan , tetapi juga memperhatikan kelestarian linkungan daerah
secara baik.
j.
Akuntansi Internasional
Akuntansi ini menyangkut masalah
khusus yang berkaitan perdagangan internasional dari perusahaan – perusahaan
Internasional.
k. Akuntansi Pendidikan
Akuntansi ini merupakan bidang khusus
yang menyangkut pendidikan akuntansi . Tetapi disamping mengajar , guru-guru
akuntansi kadang-kadang juga mengadakan penelitian , pemeriksaan akuntansi atau
terlibat dalam pengerjaan akuntansi perpajakan atau dibidang akuntansi lainnya
bai sebagai tenaga lepas atau sebagai penasihat.
1.2 SIKLUS AKUNTANSI
Sebagaimana
sebuah metode, akuntansi juga mempunyai tahapan–tahapan yang harus dijalani
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Secara umum laporan keuangan yang akan
didapatkan di akhir proses akuntansi adalah hasil dari semua proses pencatatan
yang dilakukan, mulai dari pencatatan transaksi sampai dengan penyusunan
laporan keuangan yang terjadi terus menerus dan berulang – ulang. Proses inilah
yang disebut dengan siklus akuntansi.
Menurut C.
Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess (1999:86), siklus
akuntansi (Accounting sycle) didefinisikan sebagai berikut:
Siklus akuntansi adalah prosedur utama prinsip akuntansi yang digunakan untuk
memproses transaksi selama suatu periode.
Sedangkan
pengertian siklus
akuntansi menurut Soemarso S.R adalah sebagai berikut: Siklus akuntansi adalah
tahapan – tahapan kegiatan mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan
penyusunan laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode
berikutnya yang terjadi secara berulang–ulang dan terus menerus (Soemarso,
2004:90). Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1.
Mendokumenkan bukti
transaksi
Langkah
pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis bukti transaksi dan kejadian
tertentu lainnya. Transaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan atau lembaga. Transaksi-transaksi tersebut
seperti transaksi penjualan, pembelian, transaksi-transaksi mengenai biaya dan
hubungannya dengan bank di catat dalam bukti formil kemudian dikumpulkan secara
sistematis sebagai dasar pencatatan selanjutnya.
2.
Mencatat transaksi dalam
jurnal (buku harian)
Setelah
mendokumenkan bukti transaksi, langkah selanjutnya adalah mencatat transaksi
dalam buku harian atau jurnal. Buku–buku harian tersebut minimal terdiri dari
buku kas, buku penjualan, dan buku pembelian. Buku jurnal adalah media untuk
mencatat transaksi secara kronologis (urut waktu).
3.
Pemindah bukuan (posting) ke
Buku Besar
Setelah
jurnal tersebut dibuat maka jurnal–jurnal tersebut di posting kedalam buku
besar. Buku besar merupakan kumpulan dari perkiraan-perkiraan yang saling
berhubungan dan yang merupakan suatu kesatuan tersendiri.
4.
Menyusun neraca saldo
Setelah
semua jurnal diposting ke buku besar, maka selanjutnya dari buku besar tersebut
dibuat neraca saldo. Hal ini untuk memeriksa kebenaran pencatatan dalam jurnal
dan buku besar dengan melihat apakah jumlah debit sama besar dengan jumlah
kredit.
5.
Membuat neraca lajur
Neraca lajur
terdiri dari kolom neraca saldo sebelum penyesuaian, ayat jurnal penyesuaian,
neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi dan neraca. Pada dasarnya neraca
lajur berfungsi untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan sekaligus untuk
menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
6.
Menyusun ayat jurnal
penyesuaian
Laporan
keuangan sering kali tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo, karena
data yang tercantum dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian dengan cara
membuat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian berguna untuk mengoreksi
akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, pendapatan,
beban dan modal yang sebenarnya. Akun-akun tertentu yaitu akun-akun yang timbul
akibat adanya transaksi-transaksi seperti pembayaran di muka, perhitungan fisik
persediaan, perubahan kebijaksanaan, penyesuaian non-rutin. Setiap jurnal
penyesuaian akan berpengaruh paling tidak pada satu akun neraca dan satu akun
laba rugi dalam jumlah yang sama.
7.
Menyusun laporan keuangan
Laporan keuangan
merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahu buku yang bersangkutan.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk memenuhi
tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.
8.
Menyusun jurnal penutup dan
jurnal pembalik
Untuk
akuntansi perusahaan kecil, akuntansi biasanya menyamakannya dengan system
perusahaan perseorangan dikarenakan penerapannya sama-sama tidak terlalu rumit.
Jurnal penutup adalah ayat yang dibuat untuk memindahkan saldo
perkiraan-perkiraan sementara ke perkiraan tetap atau perkiraan-perkiraan
neraca.
1.3 FUNGSI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN
Dalam siklus kegiatan perusahaan seperti
pada gambar di atas, pertanyaan yang timbul kemudian adalah seberapa besar
efektivitas alokasi sumber daya pemilik dan kreditor ke dalam aktiva produksi
sehingga menghasilkan tingkat laba yang diinginkan? Seberapa besar efisiensi
yang telah dilakukan untuk menekan beban yang harus ditanggung perusahaan?
Bagaimana kemungkinan di masa yang akan dating bagi perusahaan dalam memenuhi
kewajiban melunasi utangnya pada kreditor? Untuk itulah peranan akntansi
diperlukan. Di Indonesia kewajiban melakukan pembukuan setiap perusahaan
didasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6, yang berbunyi: “Tiap-tiap orang yang melakukan/
menjalankan perusahaan/menyelenggarakan pembukuan perusahaan, sehingga
diketahui segala hak dan kewajibannya”.
Tujuan yang akan dicapai adalah untuk
memperoleh informasi tentang transaksi keuangan dan transaksi barang agar dapat
ditentukan dengan tepat kebijakan perusahaan selanjutnya. Begitu pentingnya peran akuntansi ini
sehingga tiap organisasi haruslah mempunyai fungsi akuntansi dalam struktur
organisasinya. Dlam oraganisasi perusahaan, fungsi akuntansi berada dalam
departemen keuangan yang dipimpin oleh seorang direktur keuangan, dan biasanya
untuk mendukung tugas analisis dan pengendalian, direktur keuangan dibantu oleh
kontroler (controller) dan manajer-manajer seperti manajer biro pajak (Tax
manager), manajer biro pendanaan (treasury manager), manajer sistem informasi
(information system manager), dan lain-lain. Pada level pelaksana, fungsi
akuntansi dibagi ke dalam bidang tugas masing-masing antara lain, akuntansi
piutang (account receivable section), akuntansi utang (account payable),
akuntansi kas (cashier), perpajakan (tax section), dan lai-lain.
Dalam merencanakan fungsi akuntansi pada
suatu perusahaan harus terlebih dahulu mengidentifikasikan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap informasi akuntansi. Kemudian perusahaan harus
mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka. Selanjurtnya dirancang
struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi
kebutuhan informasi pemakai tersebut. Rancangan ini dengan memperhatikan sistem
pengendalian intern (internal control system) yang memadai. Sistem pengendalian
intern ini penting artinya dengan tujuan:
1.
Menjamin terjaganya kekayaan perusahaan
2.
Menjaga keandalan informasi akuntansi
3.
Mendorong terciptanya efisiensi
perusahaan
4. Memastikan
ditaatinya prosedur di dalam perusahaan
Selain itu tujuan
utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu lembaga/badan
usaha kepada pihak yang berkepentinagn, baik yang di dalam perusahaan itu
sendiri maupun pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan yang bersifat
kuantitatif yang berupa angka-angka suatu uang yang dituangkan dalam bentuk
laporan keuangan, yang berguna untuk :
a.
Perencanaan
Melalui
informasi ekonomi yang tepat, maka manajemen perusahaan dapat menyusun rencana,
baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b.
Pengendalian
Melalui
informasi ekonomi yang akurat, maka manajeman perusahaan dapat mengontrol,
menilai terhadap jalannya perusahaan.
c.
Pertanggung jawaban
Walaupun
laporan keunagan bersifat kuantitatif, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menelusuri data kuantitatif (misal jumlah karyawan), sehingga dapat digunakan
utuk bahan pertanggungjawaban manajemen, yang akan dapat digunakan untuk
mengambil keputusan pada masa-masa yang kan datang.
1.4 PEMAKAI AKUNTANSI
Akuntansi
merupakan suatu hal yang sangat urgrn dalam suatu perusahaan, agar perusahaan
tersebut memiliki acuan mengenai peningkatan kinerja pada setiap devisi yang
terdapat pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu hasil dari akuntansi ini
berupa laporan keuangan harus diketahui dan dipahammi oleh setiap oranng atau
instansi yang memiliki kepentingan pada perusahaann. karena salah satu tujuan
akuntansi adalah memberikan informasi keuanagn kepada pemakai / pihak - pihak lain yang
memerlukan, maka kesemua pihak
tersebut harus tau mengenai informasi akuntansi tersebut. Adapun pihak – pihak
yang perlu mengetahui informasi akuntansi yaitu sebagai berikut :
A. Pihak
intern
Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan
informasi keuangan untuk tujuan pengendalian/controlling,
pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning suatu perusahaan. Adapun pihak Interen tersebut
anytara lain :
1) Pemimpin Perusahaan ( Bos)
2) Manajer
3) Karyawan
B.
Pihak Extern
a.
Pemilik/investor dan calon pemilik
Pemilik memerlukan akuntansi untuk
memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah
akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan
lain.
Dengan adanya informasi Akuntansi akan menjadi bahan pertimbangan bagi
calon investor/pemilik menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada
perusahaan itu
b.
Kreditor dan calon kreditor
Informasi akuntansi berguna untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan
pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman
yang telah diberikan.
Bagi calon kreditor informasi akuntansi berguna untuk
menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan kepada perusahaan
c. Pemerintah
Informasi akuntansi bai pemerintah sangan
berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran
jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan
mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan
perusahaan melalui Biro Pusat Statistik.
d.
Pelanggan
Informasi ekonomi berguna untuk
mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan
kelanjutan hubungan di masa mendatang.
1.5. JURNAL UMUM
A.
Pengertian Jurnal Umum
Pengertian jurnal atau buku harian
adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi
secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan
di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi adalah tempat pertama kali untuk
mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal dari bahasa Perancis (jour) artinya
adalah hari.
Buku jurnal berguna untuk
menganalisis bukti transaksi sebelum dicatat ke dalam akun. Memang akan lebih
praktis apabila bukti transaksi langsung dicatat ke akun yang terpengaruh.
Namun ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, diantaranya sulit menemukan
kesalahan apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan. Disamping itu juga tidak
ada catatan mengenai terjadinya transaksi dalam suatu perusahaan. Oleh sebab
itu, untuk mengantisipasi kelemahan-kelemahan tersebut maka pencatatan
dilakukan dengan bertahap. Terlebih dahulu lakukan analisa dan pencatatan ke
dalam buku jurnal sebelum bukti transaksi di catat pada akun.
Ada beberapa macam bentuk jurnal,
pada dasarnya bentuk jurnal dibedakan menjadi duka, yakni jurnal umum dan
jurnal khusu. Pada pembahasn kali ini kita akan fokus pada pembahasan jurnal
umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi
keuangan tanpa terkecuali, sedangkan jurnal khusus adalah tempat untuk mencatat
beberapa jenis transaksi tertentu yang berkaitan dengan jurnal khusus tersebut.
Pada dasarnya pihak perusahaan bebas memilih pemakaian jenis buku jurnal, tapi
ada baiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Dasar pemilihan penggunaan buku
jurnal mempertimbangkan
faktor efektivitas dan efisiensi bagi perusahaan.
Penjurnalan atau pencatatan
transaksi pada jurnal umum adalah tahap kedua dalam siklus akuntansi setelah
melakukan analisa terhadap bukti transaksi. Kegiatan pejurnalan adalah
penggolongan semua transaksi ke dalam akun masing-masing. Sebagai contoh, Tuan
Victor meyetorkan uang untuk modal PT. Victory. Dari kegiatan atau aktivitas
ini akan berpengaruh pada dua akun yaitu akun kas (aktiva) dan modal Tuan
Victor (ekuitas).
B.
Fungsi Jurnal Umum
Dari penjelasan di atas, jurnal
mempunyai beberapa fungsi:
1.
Fungsi Historis
Artinya,
setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi.
2.
Fungsi Mencatat
Artinya,
semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal
dicatat dalam buku jurnal.
3.
Fungsi
Analisis
Artinya
pencatatan pada jurnal adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan
pengkreditan akun – akun yang terpengaruh beserta jumlahnya.
4.
Fungsi
Instruktif
Artinya
catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan
dan pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada
jurnal.
5.
Fungsi
Informatif
Artinya
funsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai transaksi
yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.
C.
Manfaat Jurnal Umum
Ada beberapa hal yang perlu
kita ketahui dal;am proses pencatatan pada buku jurnal umu diantaranya :
1.
Dianalisa
untuk menngetahui apakah akan menimbulkan bertambah atau berkurangnya satu atau
lebih perkiraan.
2.
Dilakukan
analisa untuk mengetahui jumlah yang
akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan
3.
Dilakukan
analisa untuk mngetahui berapa perkiraan yang akan didebet dan dikredit.
4.
Dilakukan
analisa untuk mengetahui berapa perkiraan yang akan didebet dan dikredit harus
sama.
5.
Dibuat
referensi ( Tanda ) untuk mengetahui suatu jumlah sudah dilakukan posting
keperkiraan yang tepat pada buku besar sesuai nomor perkiraannya.
D.
Bentuk Jurnal Umum Perusahaan Dagang
Setiap perusahaan haruslah
memiliki laporan keuangan yang baik dan teratur secara rapi agar pihak menejer
dapat mengetahui perkembangan apa saja yang telah terjadi dan akan terjadi pada
perusahaan tersebut. Begitupun dengan perusahaan yang bergerak pada bidang
perdagangan ( Perusahaan Dagang) harus pula memiliki pencatatn keuangan yang
sistematis.
Berikut ini contoh bentuk
pencatatan transaksi pada jurnal umum perusahaan dagang :
Jurnal Umum
|
|
Transaksi
|
Jurnal
|
Transaksi penyerahan modal
|
Kas Rp.XXX
Modal Rp.XXX
|
Transaksi pembelian perlengkapan
kantor, perlengkapan toko dan peralatan toko
|
Perlengkapan kantor Rp.XXX
Peralatan toko Rp.XXX
Kas Rp.XXX
|
Transaksi Pembayaran sewa
|
Beban sewa toko Rp.XXX
Kas Rp.XXX
|
Transaksi pembelian barang dagang
secara kredit
|
Pembelian Rp.XXX
Utang dagang Rp.XXX
|
Transaksi pembayaran biaya/Beban
|
Biaya/Beban Rp.XXX
Kas
|
Transaksi retur pembelian &
pengurangan harga
|
Utang dagang Rp.XXX
Retur pembelian & Ph Rp.XXX
|
Transaksi yang mengakibatkan
potongan pembelian
|
Utang Dagang Rp.XXX
Kas Rp.XXX
Potongan Pembelian Rp.XXX
|
Transaksi pembelian barang dagang
secara tunai
|
Pembelian Rp.XXX
Kas Rp.XXX
|
Transaksi penjualan barang dagang
secara kredit
|
Piutang dagang Rp.XXX
Penjualaan Rp.XXX
|
Transaksi retur penjualan & potongan
harga
|
Retur penjualan & Ph Rp.XXX
Piutang Dagang Rp.XXX
|
Transaksi penerimaan piutang atas
penjualan barang
|
Kas Rp.XXX
Potongan penjualan Rp.XXX
Piutang dagang Rp.XXX
|
Transaksi pembayaran premi
asuransi
|
Asuransi dibayar di muka Rp.XXX
Kas Rp.XXX
|
Transaksi penjualan barang dagang
secara tunai
|
Kas Rp.XXX
Penjualan Rp.XXX
|
Seluruh transaksi keuangan yang timbul akibat kegiatan
perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Pada materi kali ini akan dibahas
mengenai pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum. Ada dua metode
pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode
fisik/periodik dan metode perpetual.
1.
Metode
Fisik/Periodik
Metode fisik atau periodik pada
umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative
murah, tetapi sering terjadi. Menurut metode ini, akun Persediaan barang
dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang
dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan.
Dalam metode ini, transaksi
pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun Pembelian,
sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun Penjualan.
Perhatikan pencatatan transaksi ke
dalam jurnal umum menurut metode fisik berikut ini.
Gambar.1 Contoh bentuk transaksi ke
dalam jurnal umum menurut metode fisik
2.
Metode
Perpetual
Metode perpetual atau terus-menerus
pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga
relatif mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian
barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan
sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan
dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga
pokoknya.
E.
Transaksi
Perusahaan Dagang
Berikut ini
beberapa contoh transaksi yang dilakukan oleh perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan ( Perusahaan Dagang )
1.
Pembelian
Barang Dagang
Adalah kegiatan membeli barang dagang
dari pihak lain, seperti toko, perorangan, ataupun perusahaan. Transaksi
pembelian dapat dilakukan secara tunai maupun kredit.
contoh:
a)
Transaksi secara tunai
Januari 01, Dibeli barang dagang secara tunai dari
PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000.
Jurnal:
Pembelian Rp.1.500.000
Kas Rp.1.500.000
Kas Rp.1.500.000
b)
Transaksi secara kredit
Januari 05, Dibeli barang dagang secara kredit dari
PT Sejahtera seharga Rp. 2.000.000
Jurnal:
Kas Rp.2.000.000
Kas Rp.2.000.000
Utang Dagang Rp.2.000.000
2. Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Transaksi
retur pembelian & ph terjadi akibat pengembalian barang dagang yang rusak
atau yang tidak sesuai pesanan. Pengembalian barang dagang mengakibatkan utang
dagang pembeli berkurang. Atas transaksi ini peusahaan dagang akan mengeluarkan
nota debit. Transaksi ini dicatat dengan mendebit akun utang dagang dan
mengkredit akun retur pembelian & Ph, jika pembelian secara kredit. Tetapi
jika pembelian secara tunai akan mendebit akun kas.
contoh;
a)
Jika transaksi secara tunai
·
Januari 01, Dibeli barang dagang secara
tunai dari PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000
·
januari 06, Dikirim nota debit atas
pengembalian barang dagang yang dibeli tanggal 1
sebesar Rp. 300.000.
jurnal tanggal 06 :
Kas
Rp.
300.000
Retur
pembelian
&ph
Rp. 300.000
b) Jika
transaksi secara kredit
·
Januari 01, Dibeli barang dagang secara
kredit dari PT Sejahtera seharga Rp. 1.500.000
·
Januari 06, Dikirim nota debit atas
pengembalian barang dagang yang dibeli tanggal 1
sebesar Rp. 300.000.
Jurnal tanggal 06 :
Utang
dagang
Rp.300.000,-
Retur
pembelian &
ph
Rp. 300.000,-
3. Potongan Pembelian
Potongan
pembelian dimaksudkan agar pembeli segera melunasi utangnya sebelum jatuh
tempo. Potongan akan diberikan kepada pembeli apabila telah melunasi utangnya
selama masa potongan.
contoh:
·
Januari 10, Dibeli barang dagang dari PT
Sentosa sebesar Rp. 4000.000,00,syarat 2/10,n/30
·
Januari 15, Dibayar utang kepada PT
Santosa atas transaksi tanggal 10.
Jurnal :
Utang
Dagang
Rp. 4.000.000
Potongan Pembelian Rp.
80.000
Kas Rp.3.920.000
4. Beban Angkut Pembelian
Adalah
biaya yang dikeluarkan untuk mngangkut barang dagang dari gudang penjual ke
gudang pembeli. Beban angkut akan ditanggung oleh pembeli jika syarat
penyerahan barang FOB shipping point (franko gudang penjual). Pencatatan
transaksinya dengan cara mendebit Beban angkut pembelian dan mengkredit kas.
Contoh
:
·
Januari 08, Membayar Beban angkut
pembelian sebesar Rp. 250.000,-
jurnal:
Beban
angkut penjualan Rp.
250.000
Kas Rp.250.000
5. Penjualan Barang Dagang
Penjualan barang dagang bisa dilakukan
secara tunai atapun secara kredit, bisa juga membayar sebagian dan sebagian
dikredit. Penjualan barang dagang secara tunai dicatat dengan mendebit akun kas
dan mengkredit akun penjualan, jika transaksi secara kredit maka piutang dagang
(debit) dan penjualan (kredit).
6. Retur Penjualan & Potongan Harga(Ph)
Transaksi
penjualan & Ph terjadi karena adanya pengembalian barang dagang yang rusak
atau tidak sesuai pesanan oleh pembeli kepada penjual. Transaksi ini
mengakibatkan akun piutang dagang berkurang. perusahaan dagang akan menerbitkan
bukti transaksi berupa nota kredit. Pencatatan transaksi ini adalah akun
retur penjualan & Ph (debit), dan akun piutang dagang (kredit). Jika
transaksi secara tunai maka akun yang di debit adalah kas.
7. Potongan Penjualan
Potongan
penjualan di berikan oleh penjual agar pembeli melunasi utangnya pada masa
potongan sebelum jatuh tempo. transaksi ini menyebabkan piutang dagang menjadi
berkurang. bukti transaksi ini adalah kwitansi atau bukti kas masuk. Pencatatan
transaksi pelunasan piutang pada masa potongan adalah akun kas (debit), akun
potongan penjualan (debit), dan akun piutang dagang ( kredit).
8. Beban Angkut Penjualan
Beban
angkut penjualan timbul jika penjualan menanggung biaya pengiriman barang
dagang ke gudang pembeli. Pencatatan transaksi beban angkut penjualan secara
tunai adalah akun beban angkut penjualan (debit), akun kas (kredit). Pencatatan
transaksi beban angkut penjualan secara kredit adalah akun beban angkut
penjualan (debit), dan akun utang dagang ( kredit). Beban angkut akan
ditangggung penjual apabila syarat penyerahan barang FOB destination point
(franko gudang pembeli).
9. Persediaan Barang Dagang
Persediaan
barang dagang adalah jumlah (stok) persediaan yang masih tersisa pada akhir
periode. Persediaan barang dagang dibedakan menjadi persediaan awal dan
persediaan akhir. Misalnya persediaan barang dagang per 31 Desember 2010 adalah
jumlah persediaan setelah perhitungan fisik (stock opname) di gudang atau toko.
Transaksi ini dicatat dalam akun persediaan barang dagang dengan bukti
memorial.
Gambar 2. Contoh transaksi dalam
jurnal umum perusahaan dagang
F. Proses Pencatatan Jurnal Umum
Jurnal umum adalah bukti khusus yang
digunakan sebagai bukti pencatatan akuntansi yang
dibuat oleh perusahaan, untuk semua transaksi yang terjadi. Tanggal
yang dicantumkan dalam bukti jurnal harus
sama dengan tanggal yang tercantum dalam
kuitansi, tanggal dalam kuitansi itu sendiri
menunjukkan saat terjadinya transaksi. Jika
saat pembuatan bukti jurnal berbeda dengan
terjadinya transaksi, bukti jurnal tetap
diberi tanggal menurut tanggal kuitansi. Bukti
jurnal harus diberi nomor urut, sehingga
memudahkan dalam penyimpanan dan pencariannya di kemudian hari.
Proses pencatatan transaksi ke
dalam jurnal disebut penjurnalan, prosedur yang
diterapkan untuk jurnal umum adalah sebagai berikut :
1.
Setiap
halaman jurnal diberi nomor urut untuk referensi.
2.
Tahun
dicantumkan sekali saja pada baris paling
atas dari kolom “Tanggal” di
setiap halaman jurnal, kecuali bila dalam
halaman tersebut tahunnya berubah.
3.
Bulan
dicantumkan sekali saja pada garis pertama
sesudah tahun dalam kolom tanggal disetiap halaman kecuali dalam halaman
tersebut bulannya berubah.
4.
Tanggal
dicantumkan sekali saja pada kolom tanggal untuk setiap hari, tanpa
memandang jumlah transaksi yang ada pada
hari itu. Tanggal yang dicatat adalah
tanggal terjadinya transaksi, bukan tanggal dicatatnya
transaksi dalam jurnal.
5.
Nama
perkiraan yang didebet dicantumkan pada tepi paling kiri dalam kolom
keterangan, nilai uangnya dicatat dalam kolom debet.
6.
Nama
perkiraan yang dikredit dicantumkan dibawah
agak ke kanan dari perkiraan yang didebet, nilai uangnya dicatat
dikolom kredit Penjelasan singkat dapat dicatat
dibawah agak ke kanan dari setiap ayat jurnal.
7.
Kolom
referensi digunakan0020 untuk mencatat nomor kode
perkiraan yang bersangkutan dibuku besar, kolom
ini diisi pada waktu pemindahbukuan/posting ke buku besar.
8.
Nomor
bukti transaksi yang dijadikan dasar pencatatan dalam jurnal
dicatat dalam kolom nomor bukti.
Contoh pengisian jurnal umum :
Untuk memperjelas ikuti uraian
berikut : Selama bulan Oktober 2008
dari perusahaan “Binatu Baru” diperoleh
keterangan seperti di bawah ini:
Ø 1 Okt 2008 Fadil memulai usaha
binatu dengan modal berupa uang tunai sebesar Rp 20.000.000
Ø 3 Okt 2008 Membeli
peralatan binatu secara kredit dari Toko
Bintang Elect Rp 3.000.000
Ø 5 Okt 2008 Membeli peralatan
secara tunai sebesar Rp 1.500.000
Ø 8 Okt 2008 Membayar
sebagian utang pada Toko Bintang Elect Rp
1.200.000
Ø 21 Okt 2008 Menerima
hasil cucian Rp 580.000,00 tunai dan Rp
400.000,00 merupakan tagihan kepada Ali
Ø 31 Okt 2008 Biaya-biaya untuk
bulan Oktober antara lain
- Beban upah Rp 80.000
- Beban sewa Rp 100.000
- Beban listrik Rp
80.000,
Ø 31 Okt 2008 Menerima
pembayaran dari Ali Rp 400.000
Dari data di atas, dibuatlah ayat-ayat jurnal seperti
berikut :
Perkiraan
|
Saldo
Normal
|
Menambah
|
Mengurangi
|
Saldo
normal tiap-tiap rekening/perkiraan adalah sebagai berikut:
Perkiraan
|
Saldo Normal
|
Menambah
|
Mengurangi
|
Aktiva
|
Debet
|
Debet
|
Kredit
|
Hutang
|
Kredit
|
Kredit
|
Debet
|
Modal
|
Kredit
|
Kredit
|
Debet
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Kredit
|
Debet
|
Beban
|
Debet
|
Debet
|
Kredit
|
Contoh
1 :
Catatlah
transaksi di bawah ini dalam jurnal umum:
1
Maret Ramli memulai perusahaannya dengan menginvestasikan sebagai modal pertama
Rp. 7.500.000
5
Maret Dibayar sewa atas ruangan usaha sebesar Rp. 750.000
8
Maret Dibeli tunai dari Toko Sinar Perlengkapan kantor seharga Rp. 150.000 dan
peralatan kantor seharga Rp. 650.000
10
Maret Dibeli dengan kredit tambahan peralatan kantor dari Toko Mulia Jakarta
seharga Rp. 900.000
14
Maret Ramli mengambil uang tunai dari perusahaan untuk keperluan pribadinya
sebesar Rp. 350.000
17
Maret dibayar gaji karyawan sebesar Rp. 275.000
19
Maret telah diselasaikan pekerjaan atas langganan dengan biaya penyelesaian
sebesar Rp. 750.000 jumlah tersebut dafakturkan untulk ditagih.
21
Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 150.000
23
Maret Diterima pendapatan usaha sebesar Rp. 300.000
25
Maret Dibayar angsuaran hutang sebesar Rp. 300.000 kepada Toko Mulia Jakarta
28
Maret Diterima angsuran pembayaran langganan atas pekerjaan yang telah selesai
tanggal 19 maret yang lalu sebesar Rp. 400.000
30
Maret Dibayar beban serba-serbi usaha sebesar Rp. 125.000
Penyelesaian :
Jurnal
Umum
Tanggal
|
Keterangan / Perkiraan
|
reff
|
Debit
|
Kredit
|
1/3
|
Kas
Modal Ramli
|
|
7.500.000
|
7.500.000
|
5/3
|
Beban Sewa
Kas
|
|
750.000
|
750.000
|
8/3
|
Perlengkapan kantor
peralatan
kantor
Kas
|
|
150.000
650.000
|
800.000
|
10/3
|
peralatan kantor
Hutang
|
|
900.000
|
900.000
|
14/3
|
Prive Ramli
Kas
|
|
350.000
|
350.000
|
17/3
|
Beban Gaji
Kas
|
|
275.000
|
275.000
|
19/3
|
Piutang
Pendapatan
usaha
|
|
750.000
|
750.000
|
21/3
|
Beban serba-serbi
Kas
|
|
150.000
|
150.000
|
23/3
|
Kas
Pendapatan
usaha
|
|
300.000
|
300.000
|
25/3
|
Hutang
Kas
|
|
300.000
|
300.000
|
28/3
|
Kas
Piutang
|
|
400.000
|
400.000
|
30/3
|
Beban serba-serbi
Kas
|
|
125.000
|
125.000
|
Total
|
12.600.000
|
12.600.000
|
G. Posting Jurnal Umum Ke Dalam Buku Besar
Dalam
Akuntansi terdapat dua jenis Buku
besar, yaitu Buku besar utama atau general ledger dan buku besar
pembantu. Buku besar utama merupakan buku besar yang berisi tentang kumpulan
dari beberapa akun yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan tersendiri.
Sedangkan buku besar pembantu adalah buku besar yang dibuat untuk mempermudah
dalam merinci informasi yang terdapat dalam salah satu akun buku besar utama.
Untuk lebih jelas tentang buku besar pembantu dapat anda baca dalam postingan Hakikat dan fungsi buku
besar pembantu.
Dalam
postingan ini akan dibahas tentang Buku besar utama lebih khususnya tentang Pempostingan jurnal khusus ke Buku Besar.
Untuk dapat memindahkan atau pempostingan jurnal khusus ke dalam buku besar
utama ada beberapa langkah mudah yang harus dilakukan, Langkah-langkah
pempostingan jurnal khusus ke dalam buku besar antara lain sebagai berikut:
1.
Menjumlahkan
saldo-saldo setiap kolom yang terdapat pada jurnal khusus
2.
Memindahkan
saldo-saldo dalam jurnal khusus yang telah dijumlahkan tadi ke akun yang
bersangkutan, dimana jika saldo dalam jurnal khusus berada diposisi debet maka
dipindahkan ke dalam buku besar juga harus pada posisi debet, begitu juga
sebaliknya jika saldo dalam jurnal khusus berada diposisi kredit maka
dipindahkan ke dalam buku besar juga harus pada posisi kredit.
3.
Menuliskan
nomor kode akun yang bersangkutan dalam buku besar sebagai tanda pemindah
bukuan.
4.
Menuliskan
Kode Halaman jurnal khusus ke dalam kolom Ref dalam buku besar.
5.
Ketika
melakukan pemindahbukuan akun-akun yang ada dalam kolom serba-serbi jurnal
khusus, maka tulislah nomor kode akun pada kolom ref yang ada dikolom
serba-serbi, sebagai tanda pemindah bukuan.
Agar
lebih mudah dalam memahami penjelasan di atas lihat gambar Proses
pemindahbukuan Jurnal Umum ke buku besar berikut ini:
Setelah
Melakukan pencatatan transaksi keuangan kedalam jurnal khusus maka dilanjutkan dengan rekapitulasi jurnal khusus untuk mengetahui apakah jurnal khusus yang
disusun sudah tepat atau belum, atau tahap rekapitulasi dapat diabaikan dan
langsung melakukan posting ke buku besar utama. Buku besar utama merupakan buku
besar yang berisi tentang kumpulan dari beberapa akun yang saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan tersendiri.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian akuntansi menurut para ahli antara lain :
1.
American Institute of
Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi Balkaoui
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan
penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37)
2.
C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve,
Philip E. Fess pengertian akuntansi adalah
sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
3.
Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan
dari dua segi yaitu: Pertama dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan
pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan
suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau kegiatannya akuntansi dapat
diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran, penggolongan,
pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit
organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
Pengertian
jurnal atau buku harian adalah formulir khusus yang digunakan dalam mencatat
setiap aktivitas transaksi secara kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam
jumlah yang harus di debet dan di kredit. Jurnal di dalam praktik akuntansi
adalah tempat pertama kali untuk mencatat transaksi. Jurnal sendiri berasal
dari bahasa Perancis (jour) artinya adalah hari.
DAFTAR
PUSTAKA
Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip
Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
Soemarso, S. R. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar
Edisi 5 Buku 1. Penerbit Salemba Empat: Jakarta
Sugiarto dkk. 1999. Pengantar Akuntansi I.
Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.
Balkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori
Akuntansi Edisi Pertama. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Harahap,Sofyan Syafri. 2005. Teori
Akuntansi. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Niswonger, C. Rollin, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip
Akuntansi Edisi 19 Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
Sugiarto dkk. 1999. Pengantar
Akuntansi I. Penerbit Universitas Terbuka: Jakarta.
DAFTAR PERTANYAAN
(KUIS)
1.
Jelaskan pengertian Akuntansi !
2.
Jelaskan pengertian Jurnal Umum beserta fungsinya
!
3.
Berikan salah satu contoh pencatatan
transaksi perusahaan dagang ke dalam Jurnal Umum !
JAWABAN
:
1.
Pengertian Akuntansi menurut para ahli
antara lain :
a) American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed
Riahi Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan
penginterprestasikan hasil tersebut (Balkaoui, 2000:37).
b) C. Rollin
Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian
akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem
akuntansi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
c) Sugiarto dan
Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama dari segi
ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan
fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi
proses atau kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan,
penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi
keuangan suatu unit organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4).
d) Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri
Harahap sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).
e) Warren dkk. “secara
umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan
laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan
kondisi perusahaan”.
2.
Pengertian jurnal atau buku harian adalah formulir
khusus yang digunakan dalam mencatat setiap aktivitas transaksi secara
kronologis sesuai urutan tanggal ke dalam jumlah yang harus di debet dan di
kredit.
Fungsi Jurnal Umum :
a)
Fungsi Historis
Artinya,
setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis,urut, sesuai dengan tanggal
terjadinya transaksi.
b)
Fungsi Mencatat
Artinya,
semua transaksi jangan sampai ada yang tertinggal
dicatat dalam buku jurnal.
c)
Fungsi Analisis
Artinya pencatatan pada jurnal
adalah hasil analisis yang berwujud pendebitan dan pengkreditan akun – akun
yang terpengaruh beserta jumlahnya.
d)
Fungsi
Instruktif
Artinya
catatan yang terdapat pada jurnal adalah perintah untuk melakukan pendebitan dan
pengkreditan akun buku besar sesuai dengan catatan yang terdapat pada jurnal.
e)
Fungsi
Informatif
Artinya
funsi dari jurnal adalah memberikan informasi atau penjelasan mengenai
transaksi yang terjadi untuk dilakukan pencatatan.
3.
Contoh Transaksi perusahaan dagang yang dicatat dalam
jurnal umum :
Dari
transaksi Perusahaan Dagang
Tgl/ Date
|
Transaksi
|
1.
|
Dibayar biaya Iklan Rp 800.000
|
3.
|
Dibeli dari Toko Serly bahan habis
pakai (BHP) toko, Rp 350.000
|
4.
|
Dibeli dari Perusahaan Dagang
Cedal barang dagang Rp 5.000.000, syarat pembayaran, 2/10, n/30.
|
5.
|
Dibeli barang dagang Rp 3.500.000
dari toko Amurah
|
6.
|
Diterima nota debet dari
Perusahaan Dagang Cedal senilai Rp 400.000, karena rusak.
|
7.
|
Dijual kepada Toko Bambang barang
dagang Rp 6.000.000, dengan syarat 3/10, n/30.
|
8.
|
Dijual barang dagang senilai Rp
7.000.000, baru dibayar Rp 5.000.000.
|
10.
|
Dibayar biaya angkut barang yang
dibeli Rp 400.000.
|
12.
|
Dikirim nota kredit kepada Toko
Bambang senilai Rp 700.000, karena tidak sesuai dengan pesanan.
|
13.
|
Dibayar faktur tanggal 4 Juni 2012
kepada Perusahaan Dagang Cedal.
|
14.
|
Dibeli dari Toko Bambang, barang
dagang Rp 5.000.000, yang dibayar tunai 25%.
|
15.
|
Diterima pelunasan dari Toko
Bambang atas transaksi 7 Juni 2012.
|
17.
|
Dibayar biaya transport dan pengiriman
barang Rp 200.000.
|
19.
|
Diterima pelunasan faktur tanggal
8 Juni 2012.
|
20.
|
Dibayar gaji karyawan Rp
3.000.000.
|
Perusahaan
Dagang Jegol
Jurnal
Umum
Periode
Juni 2012
Tgl./
Date
|
Keterangan/
Note
|
Ref
|
Debit
|
Credit
|
1.
|
Beban Iklan (Advertising Expense)
|
Rp800.000
|
||
Kas (cash)
|
Rp800.000
|
|||
Dibayar biaya iklan (Paid
advertising costs)
|
||||
3.
|
Barang Habis Pakai Toko/ BHP Toko
(Consumable goods Wear Stores)
|
Rp350.000
|
||
Kas (Cash)
|
Rp350.000
|
|||
Dibeli dari toko Serly (Purchased
from the store Serly)
|
||||
4.
|
Pembelian (purchase)
|
Rp5.000.000
|
||
Utang dagang (payables)
|
Rp5.000.000
|
|||
Dibeli dari Perusahaan Dagang
(Purchased from the Trading Company)
|
||||
5.
|
Pembelian (purchase)
|
Rp3.500.000
|
||
Kas (cash)
|
Rp3.500.000
|
|||
Dibeli barang dagang (purchased
merchandise)
|
||||
6.
|
Utang dagang (payables)
|
Rp400.000
|
||
Retur pembelian (purchase returns)
|
Rp400.000
|
|||
Diterima nota debet dari
Perusahaan Dagang Cedal (Debit note received from the Trading Company Lisp)
|
||||
7.
|
Piutang dagang (accounts
receivable)
|
Rp6.000.000
|
||
Penjualan (sale)
|
Rp 6.000.000
|
|||
Dijual kepada Toko Bambang (Sold
to Stores Bambang)
|
||||
8.
|
Kas (cash)
|
Rp5.000.000
|
||
Piutang dagang (Accounts
receivable)
|
Rp2.000.000
|
|||
Penjualan (sale)
|
Rp7.000.000
|
|||
Dijual barang dagang (sold to
merchandise)
|
||||
Rincian: Harga barang
(penjualan)-baru dibayar(kas)= hasil (piutang dagang), yakni:
Rp7.000.000-Rp5.000.000=2.000.000./
Details: Price of goods
(sales)-new paid (cash) = results (accounts receivable), namely:
Rp7.000.000-5,000,000 = 2,000,000.
|
||||
10.
|
Beban angkut pembelian (Load haul
purchases)
|
Rp400.000
|
||
Kas (cash)
|
Rp400.000
|
|||
Dibayar biaya angkut barang. (Paid
freight goods.)
|
||||
12.
|
Retur penjualan (sales returns)
|
Rp700.000
|
||
Piutang dagang. (Accounts
receivable.)
|
Rp700.000
|
|||
Dikirim nota kredit kepada Toko
Bambang. (Credit note is sent to the store Bambang.)
|
||||
13.
|
Utang dagang (payables)
|
Rp4.600.000
|
||
Potongan pembelian (Pieces
purchase)
|
Rp92.000.
|
|||
Kas (cash)
|
Rp4.508.000
|
|||
Dibayar faktur tanggal 4 Juni 2012
(Paid invoices dated June 4, 2012)
|
||||
Rincian:
1) harga barang (2/10,n/30)-retur
pembelian= hasil. Rp5.000.000-Rp400.000=Rp4.600.0000.
2) Potongan pembelian: 2%xhasil,
2%xRp4.600.000=92.000
3)Pembayaran:
Rp4.600.000-Rp92.000=Rp4.508.000.
(Details:
1) Price of goods (2/10,
n/30)-purchase return = results. 5,000,000-Rp400.000 = Rp4.600.0000.
2) Pieces of purchase: hasil x 2%,
2% xRp4.600.000 = 92,000
3) Payment: Rp4.600.000-Rp92.000 =
Rp4.508.000.)
|
||||
14.
|
Pembelian (purchase)
|
Rp 5.000.0000
|
||
Utang dagang (payables)
|
Rp 1.250.000
|
|||
Kas (cash)
|
Rp 3.750.000
|
|||
Dibeli dari Toko Bambang
(Purchased from Stores Bambang)
|
||||
Rincian:
1) dibayar
tunai:2%xRp5.000.000=125.000.
2)utang dagang:
Rp5.000.000-1.250.000=Rp3.750.000.
(Details:
1) paid in cash: 2% xRp5.000.000 =
Rp125,000.
2) accounts payable: Rp 1.250.000-
Rp5,000,000=Rp3.750.000.)
|
||||
15.
|
Kas (cash)
|
Rp 5.141.000
|
||
Potongan penjualan (Pieces sale)
|
Rp 159.000
|
|||
Piutang dagang (accounts
receivable)
|
Rp 5.300.000
|
|||
Rincian:
1) Harga (tanggal 7 Juni
2012)-retur penjualan=hasil, Rp6.000.000-Rp700.000=Rp5.300.000.
2)Potongan
penjualan:3%xRp5.300.000.
3)
Kas:Rp5.300.000-Rp159.000=Rp5.141.000.
(Details:
1) Price (dated June 7,
2012)-sales return = results, Rp6.000.000-Rp700.000 = Rp5.300.000.
2) Pieces of sales: 3%
xRp5.300.000.
3) Cash: Rp5.300.000-Rp159.000 =
Rp5.141.000.)
|
||||
17.
|
Beban angkut penjualan (Load haul
sales)
|
Rp 200.000
|
||
Kas (cash)
|
Rp 200.000
|
|||
Dibayar biaya transport. (Paid the
cost of transport.)
|
||||
19.
|
Kas (cash)
|
Rp2.000.000
|
||
Piutang dagang (accounts
receivable)
|
Rp2.000.000.
|
|||
Rincian: tanggal 8 Juni 2012,
Rp7.000.000-5.000.000=Rp2.000.000.
(Details: on June 8, 2012, Rp7.000.000-Rp5.000.000=Rp2.000.000.)
|
||||
20.
|
Beban gaji (salaries)
|
Rp3.000.000
|
||
Kas (cash)
|
Rp3.000.000
|
|||
Dibayar gaji karyawan (Paid
salaries of employees)
|
||||
Rp44.250.000
|
Rp44.250.000
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar