KATA
PENGANTAR
Assalamu aliakum Warahmatullahi Wabarakatu
Puja dan puji syukur atas kehadirt
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Salam
dan Salawat kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat, dan
seluruh ummatnya yang tetap konsisten dalam menjalankan syariat islam.
Terima kasih kami ucapkan kepada ibu
Karma,
SE, M.Si, sebagai pengasuh modul Aspek Pemasaran dalam mata kuliah Pengantar
Agribisnis. Terimah kasih pula penyusun ucapkan kepada para senior yang telah
membimbing penyusun dalan penyelesaian Makalah ini.
Akan
tetapi penyusun sadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kesalahan baik dari kepadatan materi ataupun dalam aspek penulisan. Oleh karena
itu penyusu berharap besar saranm dan keritik yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Makalah Aspek Pemasaran ini.
Demikian sepatah kata
dari penyusun, mudah-mudahan Makalah ini dapat memberikan manfaat untuk para
pembaca, khususnya untuk penulis sendiri.
Wabillahi
taufik walhidayah Wassalamu alaikum Warahmatullahi wabarakatu
Mandalle,29
Januari 2013
Penyusun,
Kadri
NIM.
12 22 207
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak
mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun konsumennya. 0leh karena itu,
produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan
konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang
digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil
produk yaitu melalui kegiatan promosi.
Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha
bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan
adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi
pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan
umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran
yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan
pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus
dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan
perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa
sasaran pasar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut
dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut
1.
Apa saja sistem-sistem dalam pemasaran ?
2.
Apa saja aspek penting dalam pemsaran ?
3.
Bagaimana aktivitas yang di lakukan dalam kegiatan pemasaran ?
C. Tujuan
Pembuatan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah
yaitu :
1.
Untuk mengeahui sistem pemasaran
2.
Untuk mengetahui aspek penting dalam pemasaran
3.
Untuk mengetahui aktivitas dalam kegiatan pemasaran
BAB II
PEMBAHASA
PENTINGNYA ASPEK PEMASARAN
A. Pasar
Sasaran
Selama
ini terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih pasar sasaran yang akan
dituju, keadaan ini dikarenakan mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka
tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya
pelanggan, sangat berpencar dan tersebar serta bervariatif dalam tuntutan
kebutuhan dan keinginannya. Jadi arti dari pasar sasaran adalah: Sebuah pasar
terdiri dari pelanggan potensial dengan kebutuhan alau keinginan tertentu yang
mungkin maupun mampu untuk ambil bagian dalam jual beli, guna memuaskan
kebutuhan atau keinginan tersebut.
Karena konsumen yang terlalu heterogen itulah
maka perusahaan perlu mengkelompokkan pasar menjadi segmen-segmen pasar, lalu
memilih dan menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran. Dengan adanya hal
ini, maka perusahaan terbantu untuk mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih
baik, dengan demikian perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat, dapat
menentuan saluran distribusi dan periklanan yang sesuai dan efisien serta mampu
menyesuaikan harga bagi barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target
pasar.
Pasar
sasaran (Target Market) adalah: Sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara
khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan.
Dalam
menerapkan pasar sasaran, terdapat tiga langkah pokok yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Segmentasi Pasar
2. Penetapan Pasar
Sasaran
3. Penempatan Produk.
1. Segmentasi Pasar
Segmentasi
Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu
produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
Berdasarkan definisi diatas diketahui bahwa pasar suatu produk tidaklah
homogen, akan tetapi pada kenyataannya adalah heterogen. Pada dasarnya
segmentasi pasar adalah suatu strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen
pemasaran yang orientasinya adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi
pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam
rangka memberikan kepuasan bagi konsumen.
Ada
empat ktiteria yang harus dipenuhi segmen pasar agar proses segmentasi pasar
dapat dijalankan dengan efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, yaitu:
v Terukur (Measurable),
artinya segmen pasar tesebut dapat diukur, baik besarnya, maupun luasnya serta
daya beli segmen pasar tersebut.
v Terjangkau (Accessible),
artinya segmen pasar tersebut dapat dicapai sehingga dapat dilayani secara
efektif.
v Cukup luas
(Substantial), sehingga dapat menguntungkan bila dilayani.
v Dapat dilaksanakan
(Actjonable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan
melayani segmen pasar itu dapat efektif.
2. Penetapan Pasar Sasaran
( Target market)
Adalah
merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen
pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin
menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya, maka langkah yang pertama
adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada
tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik
dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan
datang. Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih
pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan-kesalahan yang
bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam
prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar
menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi,
dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya
perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar,
yaiitu:
1) Spesialisasi produk,
sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya
sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi
sekelompok pelanggan.
2) Konsentrasi pasar
tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian
daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
3) Spesialisasi selektif,
sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada
hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu
mengandung peluang yang menarik.
4) Spesialisasi pasar,
misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik,
tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
5) Peliputan keseluruhan,
yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar.
Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli
masing-masing.
3. Penempatan produk
Penempatan
produk mencakup kegiatan merumuskan penempatan produk dalam persaingan dan
menetapkan bauran pemasaran yang terperinci. Pada hakekatnya Penempatan produk
adalah: Tindakan merancang produk dan bauran pemasaran agar tercipta kesan
tertentu diingatan konsumen.
Bagi setiap segmen yang
dimasuki perusahaan, perlu dikembangkan suatu strategi penempatan produk. Saat
ini setiap produk yang beredar dipasar menduduki posisi tertentu dalam segmen
pasamya. Apa yang sesungguhnya penting disini adalah persepsi atau tanggapan
konsumen mengenai posisi yang dipegang oleh setiap produk dipasar.
B. Bauran
Pemasaran
Salah
satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran Pemasaran, yang
merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan,
bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu segmen pasar
tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing mix merupakan kombinasi
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana
dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam
pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam melakukan kegiatan
pemasarannya. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran (Marketing mix)
tersebut atau yang disebut four p's adalah sebagai berikut:
1) Strategi Produk
2) Strategi Harga
3) Strategi Penyaluran /
Distribusi
4) Strategi Promosi
Marketing
mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi perusahaan.
Disamping itu marketing mix merupakan perpaduan dari faktor-faktor yang dapat
dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka
variabel-variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih
mendalam sebagai berikut:
1. Produk (Jasa)
Kebijaksanaan
mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan
perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan
barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk
merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha
untuk memenuhi "kebutuhan dan keinginan" dari konsumen. namun
keputusan itu tidak berdiri sebab produk/jasa sangat erat hubungannya dengan
target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk/jasa tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Tidak berwujud
Jasa
mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa, diraba,
didengar atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.
b) Tidak dapat dipisahkan
Suatu
produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan
orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel tidak akan
bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.
c) Berubah-ubah
Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah-ubah, sebab jasa ini
sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan dan dimana
disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel berbintang satu akan
berbeda dengan jasa yang diberiakan oleh hotel berbintan tiga.
d) Daya tahan
Jasa
tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan sebuah kamar hotel
akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan tersebut tidak menempati karnar
yang ia sewa.
2. Harga ( Price)
Setiap
perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan produksi. Keuntungan
yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang ditawarkan. Harga suatu
produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk
menghasilkan jasa tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Oleh
karena itu, penetuan harga produk dari suatu perusahaan merupakan masalah yang
cukup penting, karena dapat mempengaruhi hidup matinya serta laba dari
perusahaan.
Kebijaksanaan
harga erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini
disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa. Dalam penetapan
harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi barang/jasa ditambah dengan
beberapa jasa lain serta keuntungan yang memuaskan. Berdasarkan harga yang
ditetapkan ini konsumen akan mengambil keputusan apakah dia membeli barang
tersebut atau tidak. Juga konsumen menetapkan berapa jumlah barang/jasa yang
harus dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini
tidak hanya berdasarkan pada harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang
menjadi pertimbangan, misalilya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan
terhadap perusahaan dan sebagainya.
3. Saluran Distribusi (
Place )
Setelah
perusahaan berhasil menciptakan barang atau jasa yang dibutuhkan dan menetapkan
harga yang layak, tahap berikutnya menentukan metode penyampaian produk/jasa ke
pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan
harapan produk/jasa tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan
konsumen yang haus akan produk/jasa tersebut.
Yang
tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus barang/jasa
adalah memilih saluran distribusi (Channel Of Distribution). Masalah pemilihan
saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi marketing, karena
kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan memacetkan usaha penyaluran
produk/jasa dari produsen ke konsumen.
Distributor-distributor
atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan
perpindahan bukan hanya
secara fisik tapi dalam arti agar jasa-jasa tersebut dapat diterima oleh
konsumen. Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut:
Sifat pasar dan lokasi pembeli
Lembaga-lembaga pemasaran terutama pedagang-pedagang perantara
Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang
ekonomis.
Jaringan pengangkutan.
Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk
menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk
diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan
memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu
mengikuti dinamika para konsumen tadi.
4. Promosi ( Promotion)
Aspek
ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar
tentang produk/jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada beberapa cara menyebarkan
informasi ini, antara lain periklanan (advertising), penjualan pribadi
(Personal Selling), Promosi penjualan (Sales Promotion) dan Publisitas
(Publicity)
Ø Periklanan
(Advertising): Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi
konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar,
radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang
dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis.
Ø Penjualan Pribadi
(Personal selling): Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak
langsung dengan calon konsumennya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan
terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon
konsumennya itu. Yang termasuk dalam personal selling adalah: door to door
selling, mail order, telephone selling, dan direct selling.
Ø Promosi Penjualan (Sales
Promotion): Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang
dipasarkarlnya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya
dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut
akan menarik perhatian konsumen.
Ø Publsitas (Pubilicity):
Meripakan cara yang biasa digunakan juga oleh perusahaan untuk membentuk
pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan
menyenangi produk yang dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana
didalam melakukan publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat
komersial. Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini
masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk
"mensosialisasikan" atau "memasyarakatkan ".
Dalam
hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan yang efektif,
dengan mengkombinasikan komponen-komponen tersebut kedalam suatu strategi
promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para pembeli dan para pembuat
keputusan pembelian.
C.
Sistem Pemasaran
Dalam
sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling
berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor
tersebut adalah :
· Organisasi
yang melakukan tugas-tugas pemasaran
· Sesuatu
(barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
· Pasar
yang dituju
· Para perantara
yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya.
Antara lain pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, dan lain-lain
· Faktor-faktor
lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan
kebudayaan, teknologi dan persaingan.
D. Peranan
Pemasaran
Pemasaran
merupakan proses sosial dan manajerial sehingga konsumen dapat memperoleh
kebutuhan / keinginan mereka melalui permintaan, penawaran, dan penukaran nilai
suatu produk antara penjual dan pembeli.
· Kebutuhan : segala
kebutuhan dasar manusia baik intuk minum, makan, pakaian, pendidikan dan
lainnya
· Keinginan : Merupakan
kondisi lebih khusus dari kebutuhan, misalnya minuman ringan, makanan bergizi,
pendidikan tinggi, atau lainnya
· Permintaan : akumulasi kebutuhan/keinginan
yang potensial untuk digarap, misalnya, makanan, perumahan, pendidikan dan
lainnya.
E. Strategi Pemasaran
Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah
:
· Tujuan :
Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan
masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau
perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
· Strategi :
Strategi
adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Beberapa
perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama tetapi strategi yang dipakai
untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi dibuat berdasarkan suatu
tujuan.
· Taktik :
Taktik
adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan strateginya,
maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Adapun elemen-elemen strategi pemasaran
beserta hubungan antara masing-masing elemen dapat dilihat pada gambar berikut
:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapatlah kita mengambil kesimpulan bahwa
sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum
mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya.
Strategi
pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan
perusahaan baik keadaan intern perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro
perusahaan, maupun keadaan ekstern perusahaan atau yang dikenal dengan
lingkungan makro perusahaan.
Perusahaan
yang berjaya dan mampu mempertahankan serta meningkatkan lagi penjulannya
ditengah-tengah pesaingnya adalah perusahaan yang telah berhasil menetapkan
strategi pemasarannya serta strategi bersaingnya dengan tepat.
Adapun
penentuan strategi bersaing hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan kepada
besar dan posisi masing-masing perusahaan dalam pasar. Karena perusahaan yang
besar mungkin dapat menerapkan stretegi tertentu yang jelas tidak bisa
dilakukan oleh perusahaan kecil. Demikian pula sebaliknya, bukanlah menjadi
sesuatu hal yang jarang terjadi bahwa perusahaan kecil dengan strateginya
sendiri mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sama atau bahkan lebih baik
daripada perusahaan besar.
Dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan semua hal diatas, maka dapat dipastikan
perusahaan akan dapat menentukan dengan baik strategi pemasarannya serta
strategi bersaingnya, untuk tetap maju dan berkembang di tengah-tengah
persaingannya.